Maandag 13 Mei 2013

Bidadari Kesunyian -Cerpen-



Bidadari kesunyian

Aku terdiam disudut kamar rumah sakit, mengarahkan pandanganku keatas awan, menatap nanar langit yang mendung, rintik-rintik hujan masih setia menemaninya. Aku melihat pelangi diatas awan, terbentang luas penuh dengan warna dan keindahan! Aku masih berharapada seorang bidadari yang menemaniku saat ini. Aku adalah “Cameria Pramita Tobing” wanita tomboy yag sedang tergolek lemas tak berdaya, yaah lagi-lagi aku harus menghabiskan waktu-ku dirumah sakit ini, sejujurnya aku amat benci dengan tempat ini, Pengap dan juga Bau Obat! Ingin sekali rasanya aku mengakhiri penderitaan-ku ini, aku muak karna penyakit sialan ini tlah merenggut kebahagiaan-ku!
“Mita, waktunya kamu minum obat!” ucap seorang wanita paruh baya, yaa dia adalah ibuku, slalu saja ia memaksaku untuk meminum obat sialan ini, percuma saja toh aku takkan sembuh.
“Mit, dengerin dong apa kata nyokap, emangnya lo mau terus-terusan tinggal disini?”Tanya Ikmal, Rajasa Ikmal Tobing dia saudara kembarku, namun aku yang lahir lebih dulu disbanding dia. Baiklah aku akan meminum obat itu! Karna aku ingin cepat-cepat keluar dari tempat yang menjijikan ini.
“baik, Mita akan minum semua obat-obat itu!” jawabku, sejurus kemudian Mama dan Ikmal tersenyum padaku! Aku menenggak satu per satu obat tersebut, dan aku pun mengantuk!
*
“hai Mita, kenalkan aku Dara, mulai saat ini aku akan menjadi sahabatmu, dan aku akan menemanimu dimanapun kau berada!”ucap seorang wanita bergaun putih keemasan, membuat tampilannya semakin anggun.tapi aku dimana?seingatku tadi aku berada di Rumah Sakit, apa aku sudah berada disurga?
“dimana aku? Kamu datang darimana? Aku tak mengenalmu!” tanyaku bertubi-tubi, namun dia hanya tersenyum membuat gigi gingsulnua terlihat.1kata yang mewakili indah parasnya yaitu CANTIK, dia cantik bagai bidadari, apa mungkin dia memang bidadari?
“ kamu berada dirumahku, aku datang atas permintaan tuhan, aku akan jadi sahabatmu Mita, tapi 1 yang aku pinta jangan sampai kamu menceritakan persahabatan kita! Kamu cukup mengakui kalau aku ini sahabatmu, aku akan membantumu untuk sembuh Mita!” jelasnya padaku’
“apa aku masih bisa sembuh dar? Penyakitku ini sudah di kategorikan cukup parah, bahkan para dokter memprediksi aku Cuma punya 40% kemungkinan untuk sembuh.”
“didunia ini tak ada yang tak mungkin, 40% itu artinya kamu mempunyai kesempatan untuk sembuh kan? Apalagi jika ada Niat dan usaha, aku yakin kamu pasti akan sembuh, aku sangat yakin tuhan pasti memberikan sebuah keajaiban pada setiap umatnya yang mau berusaha!” jelas Dara, kata-katanya sungguh membuatku tenang, aku tersenyum dengan senyum maut-ku.
“mulai saat ini aku akan menjadi sahabatmu mita, aku pergi dulu ya. Jika kamu membutuhkan ku kamu pejamkan mata-mu dan sebut namaku. Ini untukmu anggap saja sebagai tanda persahabatan kita!” tukasnya, ia memberiku sebuah kalung berbandul hati berwarna merah, ditengah bandul tersebut terdapat permata berwarna kuning, indah . lalu ia pun menghilang.
~
“daraaaaaaaaaaaa!!!” teriakkan ku membuat Ikmal kaget lalu segera menghampiriku.
“ lo knpa Mit? Lo gpp kan? Siapa Dara?” Tanya-nya bertubi-tubi.
“gue dirumah sakit ya mal? Gue kira gue udah disurga!” jawabku.
“ lo ngomong apa sih Mit? Nih minum dulu, lo mimpi yaa?” ucap Ikmal dan memberiku segelas air mineral, aku melihat kalung yang diberikan Dara terpasang rapih diLeherku.
“ makasih mal, oh iya gue pengen diKemoteraphy mal, gue mau berusaha untuk sembuh!”
“a..a..apa Mit? Lo serius? Yaa tuhan makasih udah buka pintu hati saudara kembarku untuk berusaha sembuh, gue akan bilang dan urus semuanya ke dokter Wahyu. Lo tunggu sini bentar yah J” pungkas Ikmal, lalu ia keluar untuk menemui Dokter Wahyu, yaa Dara benar sekecil apapun kemungkinan itu, masih tersirat sebuah harapan. Trima kasih Dar, kamu sudah membuatku sadar akan artinya Harapan dan Kemungkinan, serta membuatku berusaha .
“ hai Mit, bagaimana keadaanmu?” Tanya Dara, yaa tiba-tiba saja dia muncul tepat disebelahku, kali ini dia memakai gaun berwarna kuning yang sangat cocok dengan postur badannya dan dia juga terlihat lebih anggun dengan kalung yang sama seperti punyaku.
“ hai Dar, yah aku memang belum begitu pulih tapi aku akan terus berusaha untuk sembuh, trima kasih Dar! Kamu sudah memotivasi-ku untuk sembuh!”
“sepert yang aku bilang, aku akan menjadi sahabatmu, seorang sahabat tentunya akan slalu mensuport dan menyemangati sahabatnya bukan? Aku pun akan slalu menemanimu walau kau tak melihatku.” Ucapnya seraya mencium keningku, baru kali ini ada yang bisa meluluhkan hatiku dan sifat keras kepalaku, dia adalah Dara, wanita cantik itu pergi dan membuatku tersenyum.
“ Mit, lo knapa? Kok senyum-senyum gitu, lo gak gila kan?” Tanya Ikmal seraya memegang dahi-ku.
“ yee, sembarangan lo! Gue gak gila kok.gimana mal? Apa kata Dokter Wahyu, gue masih bisa di kemo kan? Blm telat kan mall?” tanyaku penuh harap, lalu wajah Ikmal tersenyum senang sampai-sampai kawat giginya terlihat.lalu ia memelukku J.
“ bisa kok Mit, dan mulai minggu depan lo bisa mulai di kemo, lusa juga lo dibolehin pulang.ada yang mau gue tanyain deh mit sama llo,apa sih yang membuat lo berubah fikiran seperti ini?”Tanya Ikmal., dia membelai pelan rambutku.
“ itu rahasia gue, yang jelas ini motivasi dan dukungan dari seorang sahabat gue, dan yang penting gue kan mau di kemo! Mama mana mal?”
“ mama tadi pagi pulang, kasian dari kemarin nungguin lo terus, sekarang saatnya gue buat ngejagain lo.”
“ okaii malle ,,”
~~seminggu kemudian
kemoteraphy ke 2 yang aku jalani, dan kali ini mama dan juga Ikmal tak bisa menemaniku disini, akhirnya aku pun sendirian.tapi ternyata tidak ada Dara yang menemaniku disini, dia duduk tepat disampingku wajahnya yang teduh membuatku tenang, dan itu menghilangkan rasa takut-ku terhadap kemoteraphy yang amat menyiksaku.
“Kamu pasti kuat, kamu bisa Mit, Lihat lah mamah-mu, Ikmal, dan aku yang membutuhkanmu.teruslah berniat dan berusaha untuk sembuh. Aku akan slalu menemanimu mita J” itulah kata-kata yang Dara ucapkan setiap aku kemoteraphy, aku tak merasa bosan bahkan aku merasa lebih termotifasi untuk sembuh. 2tahun lalu dokter Wahyu memvonis aku mengidap kanker darah (leukemia) tahap awal, tapi saat ini aku sudah mencapai tahap menengah. Dokter Wahyu pernah mengusulkan untuk operasi saja, operasi pencangkokan sumsum tulang belakang. Tapi aku menolaknya mentah-mentah karna menurutku itu akan sia-sia saja. Tapi kali ini aku akan berusaha sembuh, mengembalikan senyum mama, ikmal, dara serta orang yang menyayangiku. Aku tak peduli kalaupun kemoteraphy ini membuat tubuhku jadi kurus, rambutku rontok, dan segala macam efeknya yang penting aku sembuh!
“ gimana mit keadaan kamu?” Tanya Dara yang tiba-tiba sudah duduk disebelahku.
“baik Dar, yah walaupun masih sedikit sakit akibat kemoteraphy tadi.Dar nanti kamu ikut pulang kerumah ya aku akan kenalin kamu sama mama juga Ikmal saudara kembarku.”pintaku seraya menggenggam tangannya penuh harap.
“belum saatnya mita, kan aku pernah bilang untuk merahasiakan identitasku. Tapi kalau kamu tetap memaksa aku akan pergi dan takkan kembali lagi.” Ucapnya, apa maksud dari kata-katanya barusan? Aku tak mengerti, tapi baiklah aku akan menuruti apa yang ia ucapkan. “baik, atas permintaanmu aku akan merahasiakan identitasmu!” jawabku, dia tersenyum manis. Lalu bangun dari tempat duduknya!
“aku pergi dulu yah mit, tapi ingat aku akan slalu ada disampingmu walau kau tak melihatnya!”pamitnya, begitulah Dara selalu saja datang dan pergi sesuka hatinya. Tapi bagaimana pun aku senang mempunyai seorang sahabat seperti Dara, bidadari kesunyianku.
“ heh Mit, lo kenapa sih senyum-senyum gitu? Abis digodain Dokter Wahyu ya?” Tanya Ikmal menggodaku.
“ idiiih gak kok! Kenapa jadi Dokter Wahyu si mal? Klo orangnya denger kan gak enak!” jawab-ku manyu, Dokter Wahyu adalah dokter spesialis kanker yang merawatku, walaupun usianya masih muda tapi pengetahuan dibidang kedokteran sudah tak diragukan lagi. Kata Ikmal sih, dia naksir aku.
“ tuh kan malah bengong lagi. Udah belum kemo nya?”
“ keanya udah deh, mama gak ikut jemput mal?”
“mama lagi ada urusan mit, kan ada gue!”
“selamat sore Mita, Ikmal. Bagaimana keadaanmu Mit?” Tanya dokter Wahyu.
“ baik dok, kapan saya bisa pulang?” jawabku lalu bertanya kembali.
“malam ini kamu harus dirawat intensif dulu untuk memulihkan keadaanmu. Saudara Ikmal bisa ikut keruangan saya sebentar? Ada yang perlu saya bicarakan.”
“ tentu saja dok. Mit, gue tinggal dulu ye bentar!”
**
“ hemm, jadi begini”ucap wahyu memulai pembicaraan“saya ingin kamu tau bahwa sebenarnya kemoteraphy hanya membuat mita bertahan saja, tanpa membuat mita 100% sembuh! Jalan satu-satunya agar mita sembuh dengan cara ‘operasi pencangkokan sumsum tulang belakang’ .karna kanker yang bersarang ditubuh mita sudah memasuki stadium 3, paling tidak dengan cara operasi 95,5% mita akan sembuh!”jelas Dokter Wahyu
“ baiklah, saya akan coba bicarakan ini pada Mita, mudah”an saja kali ini dia tidak menolaknya! Trima kasih dok, saya permisi!”
“ iya, silakan saja!”jawabnya, Ikmal segera kembali keruangan ku, kau bingung mengapa wajah Ikmal berubah jadi diam seperti ini? Ada apa?
“apa kata dokter Wahyu mal?”
“ lo harus di operasi mit, itu jalan satu-satunya agar lo bisa sembuh.”
“ apa dengan cara kemoteraphy gak bisa bikin gue sembuh mal?”
“ kanker darah lo udah memasuki stadium 3 mit, jalan satu-satunya lo sembuh ya Cuma operasi pencangkokan sumsum tulang belakang aja mit. Lo mau kan dioperasi?” Tanya Ikmal penuh harap, operasi? Bagaimana jika itu gagal?lalu aku mati! Aku belum siap tuhan.
“ gue butuh waktu buat berfikir mal, sekarang gue mau tidur!” pungkasku lalu memejamkan mataku.
~~
lagi-lagi aku berada ditempat pertama kali aku bertemu Dara, tapi dimana Dara? Aku mencarinya disetiap ruang, naah itu dia. Ku temukan dia disudut taman bunga mawar berwarna kuning, dia terlihat murung apa yang terjadi dengannya?
“ heii Dar, kamu kenapa? Wajahmu terlihat murung.”tanyaku membelai wajahnya yang halus.
“ iya Mit, aku kecewa sama kamu!”jawabnya, matku terbelalak kaget“kamu pernah janji akan sembuh kan mit? Tapi kenapa kamu gak mau untuk dioperasi kalau hanya dengan operasi kamu bisa sembuh?” tanyanya kembali, semburat-semburat kekecewaan terpancar dari wajahnya.
“ aku takut Dar, bagaimana jika operasi ini gagal? Bagaimana kalau aku mati dar?”
“mita, kamu harus tetap optimis, mana Mita yang aku kenal kuat, berani, tegar? Apakah kamu tak mau mendengarkan permintaan sahabatmu?” ucapnya memohon, sampai kapanpun aku takkan membuat Dara kecewa, Dia saabatku dan aku menyayanginya.
“ baikLah demi kamu sahabatku aku akan menjalani operasi itu”jawabku, wajah Dara seketika menjadi riang ditambah senyuman manisnya“tapi ada 1 syarat” tambahku lagi.
“apa syaratnya Mit?”
“kamu harus mau ku kenalkan dengan mama, Ikmal dan juga dokter Wahyu mereka pasti senang Dar!”
“aku pasti akan berkenalan dengan mereka Mit, tapi kini blm saatnya! Aku janji akan berkenalan dengannya setelah kamu sembuh!”
“ kamu janji kan Dar?”
“ tentu saja, aku akan memenuhi permintaanmu itu setelah kamu sembuh dan kembali seperti dulu.”
“ trima kasih sahabatku.” Pungkasku, lalu kami pun berpelukan .
***
Hari ini aku diperbolehkan pulang, minggu depan aku akan kembali menjalani kemoteraphy sebelum aku mendapatkan donor yang cocok untuk operasiku, ya kemarin aku suda menyetujui untuk melakukan operasi itu. Kalian tau? Aku mempunyai 1sahabat lagi selain Dara, yaa dokter Wahyu dia kini menjadi sahabatku.
“ Dar, kamu dimana?” tanyaku, seketika Dara duduk disampingku.
“ aku disini Mit, kenapa?”
“aku bosan, kita jalan-jalan yuk!” ajakku, lalu Dara mengangguk mengiyakan ajakanku.
Aku dan Dara pergi ketaman kompleks, akhirnya aku bisa menghirup udara segar, setelah berhari-hari aku mencium bau pengapnya rumah sakit, setelah cukup lama Dara mengajakku untuk pulang.
“ lo darimana sih mit? Gue khawatir tauu!”
“ gue dari taman mal, emang ada apa sih?”
“tadi Dokter Wahyu telfon, katanya dia udah nemuin donor yang cocok untuk lo, dan minggu depan lo udah bisa di operasi.”
“ okeii mal, dan saat itu gue akan kenalin lo sama Dara, bidadari gue!”
“ adduh mita, kebanyakan nnton kartun ya lo, istirahat gih!” ucapnya lalu membelai rambutku, aku masuk kamar dan mengusap kalung pemberian Dara, “ Dar, minggu depan aku operasi aku harap kamu terus disampingku, terus memotifasiku dan menemaniku, trima kasih bidadariku!” ucapku, aku lihat Dara tersenyum dan berkata “ aku akan terus menemanimu Mita, karna aku ini sahabatmu.”katanya, dan ia pun menghilang.
****
Hari yang ditunggupun tiba, tepat dihari ini aku akan menjalani operasi pencangkokan sumsum tulang belakang, mama, Ikmal, serta Dara menemaniku sampai aku dibawa ke ruang operasi.
Detik demi detik pun berganti menjadi menit, menit berganti menjadi jam, wajah tegang terlihat dari semburat-semburat yang muncul di wajah mama dan ikmal. Dan tiba-tiba ..
“ slamat siang tante, Ikmal,!”
“ siang, siapa anda?”
“ perkenalkan tante, saya Dara. Apa tante atau Ikmal sudah pernah mendengar nama saya dari Mita?”
“jadi kamuLah Dara, yang biasanya disebut ‘bidadari kesunyian’ nya itu? Trima kasih Dara, berkat bantuan dan dukungan kamu, Mita jadi termotivasi untuk sembuh!”
“ saya akan lakukan apapun untuk sahabat saya yang amat saya sayangi, Mita itu gadis yang sangat kuat, saya percaya dia akan sembuh! Dan kini saatnya saya harus pergi, tugas saya sudah selesai dan waktu saya didunia ini tlah habis, saya titip ini untuk Mita, dan tolong diberikan pada saat Mita sudah membaik, sekitar 3hari yang akan datang.karna saya gak mau klo Mita drop lagi.!”jelas Dara diikuti tetesan air mata yang jatuh, yaa air mata itu sangatLah indah.
“ lantas lo mau pergi kemana? Mita pasti akan kecewa Dar, jika dia tau kalau sahabatnya sekaligus BIDADARInya pergi.”ucap Ikmal, dia tau betul seberapa sayangnya Mita kepada Dara.
“seperti yang sudah saya bilang, tugas saya sudah selesai.waktu saya pun tlah habis! Salam untuk Mita dan Dokter Wahyu. Saya permisi dulu .”pungkas Dara lalu menghilang dengan gaun berwarna kuningnya .
~ setelah berjam-jam menunggu, akhirnya Dokter Wahyu pun keluar dengan wajah sumringah .
“bagaimana keadaan mita dok?”
“ sejauh ini, keadaannya baik-baik saja dan operasinya pun berjalan dengan lancer, menurut pemeriksaan Mita akan sembuh! Biarkan Mita beristirahat dulu, saya permisi.” Ucap sang dokter, dia pun meninggalkan mama dan Ikmal lalu segera masuk keruangannya. Dia menatap lekat-lekat foto Mita yang sedang tertawa, ‘cantik’ itulah yang ada difikiran wahyu untuk menilai sang gadis yang tlah mencuri hatinya. Tapi pandangannya beralih pada sebuah amplop kuning, dibukanya amplop tersebut dan dibacanya isi surat tersebut.
Untuk Wahyu…
Hai wahyu, perkenalkan aku Dara, sahabatnya Mita .mungkin Mita pernah bercerita tentang aku padamu, sebagai sesosok bidadari penolongnya!
Aku tau bahwa kamu mencintai Mita, aku harap kamu akan menjaga Mita sampai kapanpun, karna waktuku untuk menjaganya telah habis . aku ingin sahabatku tersayang bahagia.
Salam hangat
-Dara-
~ 3 hari pasca operasi, keadaanku mulai membaik tapi aku merasa hampa dan sepi. Hei dimana Dara? Dimana bidadari-ku itu?
“hay Mit, bagaimana keadaanmu?” Tanya dokter Wahyu.
“aku baik-baik saja!”jawabku ketus.
“kamu pasti sedang mencari Dara, sesosok ‘bidadari kesunyian’ mu itu kan Mit? Sebegitu pentingkah dia untukmu?”
“dia sahabatku dan dia itu sangat penting untukku!”
“yaa tuhan, bagaimana perasaan Mita klo tau bahwa Dara sudah tidak bias menemaninya?”ucap wahtu dlm hati .
“ Mita,, aku ada sesuatu untuk-mu. Ini dari Dara.”ucap Ikmal, dia memberikan-ku sebuah kado.
“apa itu mal? Jadi lo udah ketemu Dara? Dia cantik-kan?”
“sangat cantik,”jawab Ikmal “tapi sayang, kemarin adalah pertemuan sekaligus perpisahannya”sambung Ikmal dalam hati . aku membuka kado dari Dara dan isinya boneka elmo dengan tulisan bidadari kesunyian. Dan terselip sebuah surat .
Untuk Mita sahabatku
Hai mit, gimana kabarnya? Aku harap kamu akan baik-baik saja. Maaf ya mit, aku pergi gak pamit sama kamu. Tapi memang waktuku sudah habis untuk berada disini. Tapi aku takkan pernah melupakan persahabatan kita sampai kapanpun, kamu pernah bilang kalau aku bidadari didalam hidupmu, yaah benar aku memang sesosok Bidadari, maka dari itu Ikmal, Mama, serta Dokter Wahyu tak bisa melihat ku, tapi tuhan memberikan ku kesempatan untuk berkenalan dengan mama, ikmal, serta dokter wahyu dan mengizinkan aku untuk menitipkan ini. Aku sudah menepati janjiku bukan? Tapi maaf aku tak bisa mengabulkan permintaanmu untuk menjadi kekasih Ikmal, karna aku dan Ikmal mempunyai dunia yang berbeda. Sampai kapanpun kamu tetap sahabatku dan aku menyayangimu.
Salam hangat
-Dara-
“ Daraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa …kenapa kamu ninggalin aku?”ucapku disertai tangisan, butiran-butiran air mata ini tumpah”kamu jahat, kamu bilang, kamu akan menjadi sahabatku selamanya?”tukasku, wahyu memelukku, hangat!
“mita, Dara itu gak jahat, dia sangat baik! Buktinya dia membantumu untuk sembuh, memotivasi kamu untuk menjalani ini semua! Dara memang sudah gak ada di dekat kamu, tapi Dara akan slalu ada dihatimu bukan? Karna Dara tak akan terganti .”
“Wahyu benar Mit, Dara itu akan slalu ada dihati lo, dan dialah satu-satunya bidadari di dalam hidup lo!” terang Ikmal
“ mama bahagia kamu tlah sembuh, jangan buat Dara pergi dengan kekecewaan, dia sangat menyayangimu!” pungkas mama, mereka benar. Takkan ku biarkan kau pergi dengan kekecewaan dariku. Trima kasih kau tlah menjadi sahabatku, trima kasih bidadariku .
*
segala damai datang saat dia menjelang
ku rasakan lagi sejuk di peluknya
halus tutur kata yang selalu tercipta
mengundang naluri untuk sandarkan letihku
segala hampa datang saat dia menghilang
tak pernah berharap datangnya lagi bidadari
dia datang cepat di saat yang tak tepat
ku harap ada yang mengerti mengapa begini
dia bidadari di kesunyian
di gelapnya malam isi sepi
meski peran itu mungkin ungkapkan
kesunyian hati kita berdua saat ini
dia masih saja tampakkan senyumnya
meski bumi yang ia pijak lelahkan langkahnya
belum cukup rasa yang kini tercipta
baru saja dia di sini wanginya masih tertinggal

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking