Sondag 29 Maart 2015

Kenaikan Harga BBM yang berdampak negative pada kenaikan tarif angkutan umum

Kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak yang baru baru ini terjadi sudah cukup meresahkan bagi kaum yang mempunyai penghasilan pas-pasan. Pasalnya, harga bbm yang sudah terbilang mahal harus bertambah mahal lagi.
Kenaikan BBM juga berdampak buruk pada tariff angkutan umum, biasanya si supir angkutan umum ikut menaikan harga tariff perjalanan. Beberapa penumpang untuk angkutan umum berjenis mikrolet KWK, Bus Sedang, dan Bus Besar dikenakan tariff sebesar Rp. 4000 sedangkan untuk anak sekolah masih dikenakan tariff pelajar seperti biasa.
Kenaikan harga bbm ternyata memunculkan suatu fakta baru, yaitu dengan naiknya tariff angkutan umum yang membuat beberapa penumpang complain. Tapi menurut para supir, jika mereka tidak menaikan tariff angkutan, mereka yang akan mengalami kerugian.

Bahkan dengan ikut naiknya tariff angkutan umum, para supir juga mengalami pendapatan yang menurun, sebab beberapa penumpang yang naik MPU ikut menurun dengan naiknya tariff.