ANTARA CINTA DAN CERITA
“Pagi
tante, Giginya udah siap blm?” sapa Mita pada tante mulan ibunda
Gigi,sahabatnya.
“bentar
yah Mit, kayaknya masih dandan deh dikamar. Sarapan dulu yuk!”
“iya
tante, mita tadi udah sarapan dirumah” tolak Mita secara halus.
“ahh
Mit, pokoknya loe harus sarapan dulu bareng gue! Masih jam 6 kan ?”ujar Gigi,ia
menyembulkan wajahnya dari balik pintu.
“iya
deh dipaksa!”
“nah
gitu dong yaa :)”
Pramita
wihelmina dan Brigitta borkhataria adalah sahabat karib sejak kecil, mereka
juga bertetangga makanya itu cewek yang kerap disapa Mita dan Gigi ini sangat
dekat dan hampir dibilang kembar. Mita berparas eropa yang cantik namun
berpenampilan tomboy dan dengan gayanya yang sangat maskulin, sementara Gigi
cewek yang juga berambut bondol tetapi sangat feminim itu bisa saling
melengkapi satu sama lain sebagai sahabat. Mita memang tak seberuntung Gigi,
sahabatnya itu mempunyai keluarga yang lengkap seorang papah mamah dan kakak
yang selalu memanjakannya. Bukan berarti Mita berasal dari keluarga yang broken
home, hanya saja papah dan mamah Mita selalu sibuk dengan urusan kantor,
sementara adiknya sedang meneruskan sekolah diluar kota dan tinggal bersama
tantenya .
“bund,
aku sama Mita berangkat sekolah dulu yah! Ikmal pasti udah nunggu nih” ujar
Gigi seraya mencium tangan ibundanya, Mita hanya mengekor dan mengikutinya .
“yaudah
hati hati ya anakku, belajar yang Rajin”
“siap
bunda :)”balas Gigi dan Mita serempak, Mita sudah terbiasa memanggil tante
mulan dengan sebutan bunda, nah mereka pun berjalan menuju sekolah, didepan
terlihat seorang cowok yang bernama Ikmal Sebastian, cukup panggil Ikmal. Dia
cowok yang sangat didambakan Gigi, kulit Ikmal yang cokelat sorot matanya yang
tajam tubuhnya atletis dan behel yang terpasang di Giginya itu mempunyai arti
tersendiri yang membuat Brigitta borkhataria jatuh hati padanya .
“heii,
lumutan nih gue lama banget sih?”
“maaf
yah Mal, tadi gue sama Mita sarapan dulu loe udah sarapan?”Tanya Gigi dengan
perhatian namun tidak terlalu over, Mita sangat tau kalau Gigi sangat menyukai
Ikmal.
“udah
kok Gi, ohiya Mit gimana sama karya tulis yang mau loe ajuin di lomba itu?”
“udah
beres semua kok Mal, tinggal nanti sore diserahin dan besok pengumumannya!”
“nanti
mau gue anterin?”Tanya Ikmal lagi, Mita melirik Gigi wajahnya terlihat masam,
Mita tau pasti Gigi sedang berfikir yang tidak tidak tentang ia dan Ikmal.
“gak
usah lah, gue bisa minta anterin supir kok! Eh cepet yuk jalannya ntar
telat!”ujar Mita lalu ia mendului Gigi dan Ikmal, Gigi hanya memandang Ikmal dengan
tatapan bingung kenapa Ikmal bisa sebaik itu sama Mita? Sedangkan sama gue
dia acuh. Apa ia lebih menyukai Mita dibandingkan gue? Lalu bagaimana dengan
perasaan gue ke dia? Gumam Gigi dalam hati, memang selama ini sikap Ikmal
terhadapnya terkesan biasa saja, tapi kalau untuk Mita ia begitu baik, bahkan
lebih dari sekedar teman.
Kantin
SMU PALAGAN siang ini terlihat sepi, mungkin karna ada pemilihan ekstra
kulikuler baru yang diadakan di aula untuk anak anak kelas X dan XI, Cuma ada
segelintir anak anak yang berada dikantin dan dua diantarnya adalah Mita dan
Gigi .
“Mit,
kalo Ikmal sukanya sama loe gimana?”Tanya Gigi memecah kesunyian .
“haha..apaan
sih loe gi, gue sama Ikmal itu Cuma temen tau. Lagian kalo emang dia suka
yaudah biarin aja kan yang penting gue gak suka sama dia, gue juga bukan tipe
TMT kalee!”jawab Mita santai lalu menyeruput jus alpukat yang dipesannya .
“tapi
Mit, dari sikap dia aja gue tau kalo dia suka sama loe. Dia memperlakukan loe
itu bukan kayak seorang temen. Apa selama ini cinta gue ke dia Cuma sia-sia?”
“heii
sejak kapan Gigi jadi pesimis gini? Tenang ajalah gi gue yakin kok kalo Ikmal
suka sama loe tapi mungkin dia belum sadar aja!”
“apa
mungkin karna gue gak secantik loe ya Mit, gue gak sekeren loe, gue gak supel
and cerdas kayak loe!”
“ssst
, loe kok jadi ngelantur sih ngomongnya? Inget ya gi setiap orang itu pasti
punya kelebihan dan kekurangan tapi gak sepantesnya loe jadi ngerendahin diri
loe kayak gitu. Siapa bilang loe gak cantik, gak supel, gak cerdas? Loe cantik
gi, apalagi loe itu ramah. Bikin Ikmal jatuh cinta sama Gigi, sama seorang
Brigitta borkhataria yang gue dan orang orang kenal. Gue percaya loe pasti
bisa!”
“thanks
ya Mit, loe emang sahabat gue yang paling the best, gue sayang sama loe!”ujar
Gigi lalu memeluk Mita.
“eh
udah dong ah meluknya ntar dikira gue lesbi lagi .haha udah bel kan yah? Gue
balik duluan yaa gak mau ganggu loe sama Ikmal.dadah Gigi !”
“eh
sukses yaah buat lombanya!” teriak Gigi, Mita sudah mulai menjauh dari
pandangannya. Gigi menyapu pandangannya, ia sedang mencari sosok Ikmal. Tapi
nihil ia tak menemukan Ikmal disekitar sekolah akhirnya ia pun memutuskan untuk
pulang sendiri .
*
sore
ini Mita berangkat ke sebuah penerbit buku dikawasan Jakarta, ia sengaja
mengikuti lomba ini agar mamanya bisa bangga jika ia menjadi juara pertama.
Mita menggunakan T-shirt putih polos dipadu jaket kulit berwarna cokelat dan
sepatu keets berwarna senada dengan T-shirtnya. Saat ia membuka pintu rumah
ternyata Ikmal sudah menunggunya didepan gerbang, tentu dengan CBR hitamnya dan
tersenyum.
“Ikmal?
Loe ngapain disini?”
“jemput
loe dong, kan gue udah janji mau nganterin loe!”
“eh
tapi kan gue bilang gak usah. Udah deh gue dianter sama supir gue aja!”
“yah
masa loe gak ngehargain gue sih? Gue kan udah niat baik mau nganterin loe. Ayo
lahh gue anter!”bujuk Ikmal terus terusan, Mita yang melihat tampang Ikmal yang
memelas pun menjadi tidak tega.
“yaudah
deh yaa gue terima ajakan loe buat anterin gue. Tapi ini cukup sekali aja yaa!”
ucap Mita, lalu naik kemotor Ikmal .
“you’re
so beautiful Mita , loveyou :)”
“apaa
mal? Gue gak denger!”
“eh
bukan apa apa kok, lupain aja yah!”
“oh
yaudah!” jawab Mita cuek, Ikmal hanya mengumpat dalam hati dasar Ikmal
tolol, ngapain pake bilang cinta ke Mita, ahh dasar bego!!!
Mita
mengambil formulir dan mengisi biodata dirinya lalu menyerahkan karya tulisnya
.
Sementara
ditempat yang berbeda Gigi terus memperhatikan hpnya, berharap ada satu sms
dari Ikmal sekedar menanyakan sedang apa dirinya atau sekedar ucapan halo pun
Gigi sudah senang, namun itu hanya harapan kosong. Selama ini Ikmal takkan
pernah menghubungi Gigi terlebih dahulu sebelum Gigi menghubunginya . apakah
memang kalo selama ini cintanya hanya bertepuk sebelah tangan? Tanpa ia sadari
Air mata meluncur dengan sukses kewajah halusnya, apa benar Ikmal lebih
mencintai Mita dibanding dirinya? Kenapa harus Mita? Kenapa harus sahabatnya
sendiri? Gue emang sayang sama Ikmal, tapi gue lebih sayang sama Mita
sahabat gue. Dan gue gak mau persahabatan gue dan Mita hancur Cuma karna satu
cowok! Ujar Gigi, malam sudah mulai larut dan ia memutuskan untuk tidur,
lagu lagu indah mengalir dari mp3 playernya .
====================0o0==================
Malam
harinya Mita diantar pulang kerumah lagi oleh Ikmal, walaupun hatinya masih
agak kesal karena ia kalah dilomba karya tulis itu.
“thanks
ya mal, loe udah nganterin gue!”
“samasama
Mit, ohiya loe jangan berkecil hati yah, biarpun loe gak jadi juara pertama
tapi loe kan juara kedua, runner up girls!”
“iya
mal, tapi sumpah gue masih dendam sama tuh cowok gue tau dia hebat tapi gak
seharusnya dong dia bersikap seakan ngerendahin gue!”
“dia
itu kan Wahyu Mit, kapten tim bola sekolah kita!”
“jadi
loe kenal, argh bakal gue bales dia! Yaudah deh gue masuk duluan yah”
“yaudah
gue pulang duluan daah :) jangan sedih!”
“okeii”
ucap Mita lalu masuk kerumah, lagi lagi ia merasa telah mengecewakan sang mama,
padahal ia tadi sudah sangat yakin bisa menjadi juara pertama,kenapa mesti
runner up? Mama pasti marah kalo tau gue gagal jadi juara, maafin Mita yaa
ma,tapi Cuma ini yang bisa Mita kasih ke mama untuk saat ini gumam Mita
sebelum ia tidur .
**
“aduuh
Gi, cepetan kek ntar telat nih!”ujar Mita yang sedang mrah marah ke Gigi, hari
ini Gigi bangun terlambat, Mita juga heran padahal Gigi bukan tipe cewek yang suka
telat bangun seperti dirinya.
“maaf
Mit, semalem gue mimpi indah banget haha jadi kesiangan deh!”jawab Gigi nyengir
“oh iyaa kemarin gimana? Sukses gak lomba karya tulisnya?” sambung gigi.
“oh
iya gue belum cerita yah ke loe, gue gak jadi juara pertama gi. Gue runner up!
Yang menang dari sekolah kita juga. Si Wahyu kapten bola!”
“hah?
Wahyu yang ganteng itu yah Mit? Dia juga ikut lomba itu? Salut deh gue, udah
keren ternyata pinter juga!”
“yaampun
Gi, loe gak ngertiin gue banget yah? Gue benci sama si Wahyu itu. Mentang
mentang dia juara dia bisa seenaknya aja gitu ngatain gue jutek, judes!”
“lho
kok bisa dia bilang kayak gitu?gimana ceritanya?”
“dia
bilang karna gue jutek and judes gue jadi gak juara, kan ngeselin. Tapi
seenggaknya kan gue itu dibawah dia!”
“iya
iya gak usah marah marah gitu dong ya? Hari ini loe kan ada pemilihan ketua
osis? Loe jadi kandidat kan? Katanya Wahyu juga ikutan jadi kandidat loh!”
“hah?
Wahyu? Masa iya gue bersaing sama dia lagi? Tapi kali ini gue harus menang!”
“gue
dukung loe kok Mit, haha :) yuuk ahh siap siap dulu. Oh iya hari ini gue gak
liat Ikmal deh,kemana ya dia?”
“ciyee
kangen yah? Mungkin dia udah di aula kali, yaudah yuk kesana” ajak Mita, Gigi
hanya nyengir dan mengekor dibelakang Mita .
Keadaan
di aula sudah ramai sekali penuh sesak dengan anak anak kelas X,XI,danXII yang
akan memilih ketua osis baru, dari 40orang yang mewakilkan diri hanya dipilih
15orang untuk menjadi ketua, wakil, dan bla bla bla.. Mita berdiri tepat
disamping Wahyu, Wahyu melirik kearahnya lalu tersenyum angkuh seakan berkata gue
yang akan jadi pemenang nona jutek, Mita hanya membalas senyuman itu dengan
tatapan juteknya. Pemilihan ketua osis pun dimulai, dan saat menghitung hasil
voting pun yang menang Wahyu, lagi lagi Mita menjadi Wakil, runner up again?
Whats wrong with me ?
“mit,
loe gak papa kan?”Tanya Gigi sambil menepuk pelan pundak Mita.
“makanya
non jadi orang jangan jutek, gagal jadi juara kan ?”ujar Wahyu, tetap dengan
senyum angkuhnya.
“loe
gatau apa apa kan tentang gue? Pantes gitu bilang gue jutek? Loe tuh yang
nyebelin!”
“udah
dong ah, kenapa kalian jadi berantem deh? Mita Wahyu kalian kan sekarang Wakil
dan Ketua osis harus saling membantu kan? Bukan malah berantem gini!”saut Gigi
Bijak.
“ihh
sumpah gue benci sama loe!”
“loe
fikir gue suka sama loe? Sory yah gak ada tuh kata suka buat cewek jutek dan
abal abal kayak loe!”
“terserah
loe deh mau ngomong apa Mr. M” pungkas Mita lalu berjalan keluar aula, Gigi
menyusulnya.
“Mit,
gak usah ditanggepin yah. Loe tetep juara kok dimata gue!”
“gak
Gi, gue gak bisa bikin mamah bangga sama gue, kenapa sih Wahyu slalu jadi
penghalang untuk gue?”
“loe
hebat Mit, loe udah ngalahin pesaing loe biarpun loe Cuma jadi Wakil kan?
Jangan pesimis gitu yah Mit?”
“makasih
Gi, loe emang best friend gue! Eh tadi Ikmal sms kita disuruh kekantin, laper
nih gue :|”
“yaudah
yuk kita kekantin “
Dikantin
suasana terlihat sepi, bahkan tidak ada yang sedang mampir kesini selain Mita,
Ikmal, dan Gigi. Mita duduk disebelah Ikmal, sementara Gigi sedang memesan
bakso untuk dia dan Mita .
“Mit,
gue mau jujur sama loe!”
“jujur
apa mal? Kok jadi serius gini yah suasananya?”
“gue
suka sama loe, bahkan gue sayang sama loe!”
“apa
? gak mungkin mal, kita ini kan sahabatan!”
“tapi
gue sayang sama loe lebih dari sahabat Mit”
“gak
mal, loe gak boleh suka sama gue, diluar sana ada yang lebih sayang sama loe!”
“gue
gak perduli Mit, yang gue tau gue Cuma sayang sama loe!”papar Ikmal, prangg
suara pecahan mangkuk yang sedang dipegang oleh Gigi, Mita menoleh dan benar
saja Gigi sudah ada dibelakangnya dan menangis. Ya tuhan Gigi bisa salah
faham .
“Gi,
loe gapapa kan?”
“tentu,
gue gapapa! Gue Cuma sedikit shock ternyata loe kayak gitu Mit?” jawab Gigi
sesenggukan, ia menghapus air mata disudut matanya, kakinya terasa perih karna
terkena kuah bakso dan pecahan mangkuk, tapi itu tak seberapa dibanding dengan
sakit hatinya mendengar pengakuan Ikmal yang sangat mencintai Mita, entah
apakah Mita juga mencintai Ikmal. Yang jelas untuk saat ini Gigi tidak bisa
untuk menutupi perasaan kecewa terhadap sahabatnya.
“Gi,
ini gak seperti apa yang loe fikirin?”
“emang
menurut loe apa yang lagi gue fikirin. Santai aja lagi Mit, gue duluan
yaa!”jawab Gigi, lalu pergi tentu dengan butiran air mata yang terus mengalir
deras dari pelupuk matanya, kakinya perih tapi ia tahan. Gigi menyetop taksi
dan kembali pulang kerumah .
“sebenernya
ada apa sama Gigi ?”Tanya Ikmal.
“loe
Tanya mal ada apa? Gigi itu Cinta sama loe, apa loe gak pernah sadar sama
perasaannya dia? Selama ini dia slalu perhatian,care dan baik sama loe karna
dia suka sama loe,kenapa sih loe gak peka banget sama perasaannya dia? Dia
cewek yang pantes untuk loe mal,cewek yang tulus cinta sama loe. Maaf mal gue
gak bisa bales perasaan loe karna gue emang gak ada perasaan apapun ke loe.
Cuma rasa sayang sebagai sahabat.”papar Mita lalu meninggalkan Ikmal, hari ini
Mita benar benar berada dipuncak kesedihan, sahabat yang amat ia sayangi
sekarang telah salah faham, ia takut Gigi berfikiran macam macam tentang
dirinya. Kenapa Ikmal harus menyukainya? Kenapa? Padahal sahabatnya lah yang
menyukai Ikmal bukan Mita . bruuk saat Mita berjalan dikoridor kelas
sambil menangis,ternyata ia menabrak seseorang .
“loe
kalo jalan tuh liat liat dong ya. Sakit nih gue, loe tabrak kayak gitu!”omel
seorang cowok, suaranya yang agak berat itu terdengar familiar ditelinga Mita.
“Maaf
gue gak sengaja!”jawab Mita seraya menoleh kearah cowok yang telah ditabraknya.
“eh
nona jutek, loe kenapa ? kok tampang loe kusut? Loe abis nangis yah?”
“bukan
urusan loe, permisi!”
“eh
tunggu, nih pake sapu tangan gue. Loe jelek kalo lagi nangis!”ujarnya sambil
memberikanku sapu tangan berwarna merah dan disudut kiri sapu tangan tersebut
ada bordiran namanya davidhio Wahyu dharmawan. Mita lalu pergi
meninggalkan sekolah itu .
Gigi
sampai rumah dengan mata yang sembab, kakinya berdarah ia masuk kamar dan
menguncinya dari dalam. Lagu lagu mellow terdengar sangat kencang dari mp3
playernya. Ia menelungkupkan badannya lalu menangis sekencang mungkin. Entah
karena luka perih dikakinya atau karna perih hatinya mendengar pengakuan Ikmal
yang hanya mencintai Mita. Tapi seharusnya ia gak berhak marah dong kan dalam
statusnya gigi belum menjadi kekasih Ikmal,dan itu juga menjadi haknya Ikmal
mau suka dan sayang sama siapa. Tapi apa daya Hatinya sudah terselimuti dengan
kekecewaan dan rasa sakit hati. Drtt bunti getaran hpnya , ia berjalan tertatih
menuju hp yang ia letakan di atas meja .
From : best Mita :)
Gi, loe jangan berfikiran macem macem dulu yaa,
gue gak mau loe salah faham dan nantinya kita berantem Cuma karna hal sepele .
~replay
to : Best Mita :)
gue Cuma butuh waktu buat sendirian kok Mit, dan
mudah mudahan aja gue gak salah tanggap sama kejadian tadi :) loe ngerti kan?
~sent
From : best Mita :)
Kalo loe udah tenang gue mau ketemu dan ngejelasin
semuanya :)
~replay
Gigi
meletakan kembali hpnya diatas laci,tapi kali ini ia mematikan hpnya seakan tak
mau diganggu. Ia mengambil air hangat dan mengompres luka dikakinya. Biar
bagaimana pun bundanya tak boleh tau tentang luka dikakinya, bisa bisa nanti
bundanya yang baik itu menjadi bawel dan memarahi Gigi karena tindakannya yang
ceroboh.
~
Dirumah Ikmal memikirkan
ucapan Mita tadi, ia masih belum percaya bahwa Gigi sangat menyayanginya. Ia
teringat kembali peristiwa 3minggu yang lalu saat Ikmal terjatuh dipertandingan
sepakbola antar sekolah Gigi lah yang paling khawatir dengan keadaannya. Hampir
setiap hari gigi menghubunginya tapi Ikmal benar benar tak menyadarinya, Gigi
cewek yang penuh dengan keceriaan dihatinya menangis hanya karna ucapan bodoh Ikmal,
padahal jelas jelas Mita tak menyukainya. Lalu apa yang harus ia perbuat
sekarang? Cewek yang menyayanginya telah tersakiti secara tidak sengaja,
sekarang untuk bertemu Gigi pun rasanya Ikmal malu, bagaimana tidak, Ikmal
merasa bodoh dengan sikap tidak pekanya terhadap wanita. Arrght, apa yang
mesti gue lakuin? Cewek kayak Gigi gak sepantesnya nangis karna gue. Gue emang
bego!!!ujar Ikmal memaki dirinya sendiri, dia mengambil sebuah bingkai yang
ada foto mereka bertiga setelah menang kejuaraan sepak bola .
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking