Keraguan menyapa
Kembaliku mengingat goyangan ilalang
itu
Tersapu aroma tanah yang berterbangan
Terpaan debu menampar wajah bimbangku
Seraya berkata siapa pilihanmu gadis?
~
Bimbang? Tentu saja antara dia cinta
pertamaku yang pernah hilang atau cinta baru yang kini mengusir rasa kecewaku
dengan kegembiraan. Mengapa cinta pertama itu hadir disaat aku ingin memulai
hal baru bersama cinta baruku? Apa harus masa lalu menghampiriku saat masa
depan telah didepan mata? Entahlah.
“kak gadys, mama ngajak turun tuh.
Waktunya makan malem!”papar Fey adik sepupuku, aku tinggal bersama tanteku.
Mamaku berada di kalimantan dan aku mendapat beasiswa di universitas negeri di
daerah Jakarta barat, kata mama daripada ngekost mending tinggal dirumah tante
Ryn.
“iya Fey, bentar lagi kakak turun kok!
Kamu duluan aja yaa”
“cepet ya kak, mama udah manggil terus
nih!”
“iya fairy, nih kakak udah mau turun
kan?”jawabku sambil membuka pintu kamar, Fey yang kupanggil Fairy itu hanya
nyengir kuda.
“lama banget sih kalian? Gatau ya mama
udah laper?”
“maaf ma, kak gadys lama banget tau tuh
ngapain aja dikamar! Jangan jangan kakak ngumpetin cowok yaa? Haha”
“dih ngaco nih tan anaknya, udah ahh
ayo makan. Gadys laper bangeet nih!”ujarku mengalihkan pembicaraan, walau
sebenarnya aku sangat tidak nafsu untuk makan. Selesai makan aku membantu mbok
inah mencuci piring dan aku mengambil gitar untuk kumainkan diteras malam ini .
“kak gadys ngapain bawa gitar?”Tanya
Fey sambil duduk disebelahku.
“fey, mau dengerin cerita kakak gak?”
“apa kak? Lagi galau yah?
Haha”ledeknya, aku hanya memanyunkan bibirku. Sebenarnya aku dan fairy atau
yang kerap disapa fey hanya beda satu tahun, Cuma karna kesopanannya dia
memanggilku kakak. Kesannya seperti aku lebih tua sekali darinya.
“aku bingung fey, aku lagi deket sama
temen sekelasku namanya Daniel. Aku emang udah mulai ada feel sama dia, bahkan
kemarin dia udah nembak aku!”
“nah terus apa masalahnya kak? Tinggal
terima aja lah!”
“masalahnya cinta pertama kakak yang
namanya Tristan dia satu kampus sama kakak, kamu tau kan gimana indahnya masa
masa cinta pertama? Kakak bimbang!”
“jadi intinya kakak dilemma sama siapa
yang harus kakak pilih? Emang kakak yakin tristan masih cinta sama kakak?
Kalian kan udah lama gak ketemu?”
“iya Fey, disitu yang bikin kakak ragu.
Jujur kakak masih sayang sama Tristan, bahkan saat kakak liat dia, rasa kangen
yang udah kakak kubur bisa meluap luap seperti kemarin”
“kak, saran Fey sih mending ikutin kata
hati aja. Dan cari tau aja dulu tentang tristan. Gimana pun juga dia Cuma
seutas masa lalu kakak kan? Dan Daniel yang udah bikin kakak bangkit lagi dari
keterpurukan kakak, buktinya kakak udah mengubur kenangan kakak sama tristan
kan? Karna tristan kembali lagi aja jadi kenangan itu muncul lagi”
“yaampun Fey, kakak gak nyangka loh kamu
bisa ngomong kayak gitu? Haha Fairy udah dewasa loh :p”
“idih kak Gadys dibilangin kok ngeledek
sih? Yaiya dong aku udah dewasa. Masa mau manja terus!”
“yaudah, nyanyi bareng kakak yuk!
Enaknya nyanyi lagu apa yah?”
“hmm, gimana kalo cinta dua hatinya afgan
kak, kan cocok tuh buat kakak yang lagi andilau! Haha”
“diih, bales ngecengin lagi. Awas aja
yaa kakak bilangin Rendi lho!”
“kakak tau darimana soal Rendi? Ih
kakak buka buka buku diary aku yaah?”
“kemarin buku diary kamu jatoh tuh,
emang masih jaman nulis diary? Haha udah yuuk nyanyi”
tak kusangka dirimu hadir dihidupku
menyapaku dengan sentuhan kasihmu
kusesali cerita yang kini terjadi
mengapa disana ku telah berdua…
maafkan bila cintaku
tak mungkin ku persembahkan seutuhnya
maaf bila kau terluka
karna ku jatuh di dua hati.. [afgan_cinta
dua hati]
~
cinta kecilku,,
aku sadar mencintaimu, tetapi aku takut
dan ragu apakah itu?
Aku ragu cinta untuk memilihmu
dibongkahan batu itu
Saat aku siap untuk mengatakan isi hati
yang mencinta ini
Mengapa kau berada didekapan nya? Orang
asing itu, Kayla?..
Pagi ini aku terlambat, karna semalaman
aku tidak bisa tidur, aku melihat jam tanganku yang menunjukan pukul 10.30. dan
aku terlambat 20menit, mana mungkin pak botak mengizinkanku masuk kelas?
Biarlah. Akhirnya kuputuskan untuk mencari Tristan hanya sekedar mungkin
membahas masa lalu sedikit, dan tentu melepas rasa kangen dengan mengingat hal
indah yang pernah kami lalui dulu, aku berjalan menuju taman karna biasanya ia
berada disana tentu dengan membawa gitar kesayanganku. Sebelum sampai ditaman
pandanganku terpaku melihat seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah
Tristan sedang berpelukan bersama wanita. Bukankah itu Kayla, ketua madding
dikampus ini.
Mereka berpelukan? Ada hubungan apa
mereka berdua? Hati ini terlanjur sakit lagi, sepertinya luka lama itu kembali
terbuka. Aku membalikan badanku dan berlari ke atap kampus, satu satunya tempat
yang bisa membuatku tenang. Salahku sendiri masih memperdulikan cinta yang
memang benar benar telah membuangku. Kecewa? Sakit? Itu tentu, tapi aku bisa
apa? Akhirnya Aku memainkan gitarku, lagu geisha pergi saja sepertinya cocok
untuk mewakilkan perasaan ini.
Terima kasih tuk luka yang kau beri
Ku tak percaya kau tlah begini
Dulu kau menjadi malaikat dihati
Sampai hati kau telah begini
Berkali kali kau katakan sendiri
Kini ku tlah benci cintaku tlah pergi
Pergi saja kau pergi tak usah kembali
Percuma saja kini hanya mengundang
perih
Cukup tau ku dirimu
Cukup sakit kurasakan kini
Janji yang slalu ku ingat hingga mati
Kau setia hingga ku kembali
Berkali kali kau katakan sendiri
Kini ku tlah benci cintaku tlah pergi [geisha_pergi
saja]
Air mataku masih menetes, entah karna
kecewa, sakit hati atau yang lain. Aku merasa sangat bodoh jika mempercayai
tristan kalau dia masih mencintaiku? Apalah arti diriku baginya? Dulu saja dia
pergi meninggalkanku, kenapa sekarang aku harus memikirkannya lagi? Tiba tiba
ada orang dari belakang yang memberikanku sapu tangan berwarna merah darah, dan
dibordir tanda bintang dengan warna putih.
“nih buat kamu, dilap yah air
matanya!”papar lelaki itu padaku. Aku tersenyum manis padanya, memang hanya dia
yang mengerti perasaan ku.
“Daniel, kamu tau aku ada disini?”
“apa sih tentang kamu yang aku gak tau?
Hehe, kenapa gak masuk kelas?”
“telat, daripada dipermalukan sama si
botak mending gausah masuk kelas”
“kamu masih sayang yah sama Tristan?”
“kamu juga tau soal itu?”
“tentu dong? Mau aku
comblangin?”tawarnya tersenyum, apa maksud dari kata katanya barusan?
“kamu bercanda? gak usah, makasih. aku
udah gak ada perasaan sama dia! Oh iya aku laper nih! Ke kantin yuk!” jawabku
sambil mengalihkan pembicaraan.
“okeii, aku temenin kamu makan bakso!”
jawabnya, dia menggandengku dan kekantin bersama. Entah mengapa saat bersamanya
aku merasa nyaman dan tenang sekali, apa aku benar benar mencintai Daniel?
Dikantin aku sama sekali tidak
merasakan kesedihan itu, Daniel memang hebat, dia bisa dengan cepat mengerti
bahwa aku sedang sedih, sedari tadi ia menghiburku dengan banyolan yang khas
dari bibir tipisnya itu.
Aah indahnya jika aku bisa mempunyai
kekasih seperti dirinya, yang bisa menempatkan posisinya yang tepat, kapan ia
akan bercanda dan kapan ia akan serius.
~
Hari ini aku libur karna tak ada jadwal
kuliah, dan kebetulan Fey juga libur karena ia habis melaksanakan ujian
nasional.
“kak, gak ngampus yah? Aku mau Tanya
dong!”
“libur Fey, Tanya apa Fairyku?”
“lusa Rendi ultah, kasih kado apa yah
enaknya? Aku bingung nih”
“Rendi ultah yah? Kamu kasih dia cewek
aja Fey, pasti seneng deh!”gurauku, Fey melotot tajam kearahku, aku hanya
tertawa geli melihatnya.
“oke oke maaf, kasih kemeja aja! Fey
kakak mau cerita soal……”
“soal Tristan and Daniel? Ya
kan?”ucapnya memotong ucapanku.
“kok tau? Iya nih, kemarin kakak
ngeliat Tristan pelukan sama temen kampus kakak juga, bahkan mereka keliatan
mesra :(“
“udah jelas kan kak, cinta pertama
emang pernah memberikan kita keindahan dimasa lalu, tapi kalo udah jadi
kenangan buat apa diliat atau ditengok lagi? Sekarang fikirin aja gimana kakak
bisa ngelewatin masa depan kakak bersama orang baru itu? Menurut aku yang kakak
punya buat Tristan itu bukan cinta!”
“kalo bukan cinta, lalu apa?”
“itu Cuma kakak yang tau, karna kakak
yang ngalamin. cintai seseorang yang juga tulus mencintai kakak! Inget ya kak,
jawaban ada dilubuk hati kakak!”papar Fey tersenyum misterius, lalu pergi
meninggalkanku yang masih terbengong tak percaya mendengar ucapannya barusan.
Apa ini memang bukan Cinta yang sebenarnya? Apa aku hanya ingin membalas rasa
sakit hatiku dulu? Lalu aku harus bagaimana? Keraguan ini menyapa disaat aku
benar benar bimbang! Tolong aku tuhan..
*
Hari ini aku berangkat kekampus lebih
pagi, biar gak terlambat lagi saat pelajaran sibotak! Saat aku baru sampai
gerbang, tiba tiba saja Tristan menarik tanganku dan membawa ku ke taman kampus.
Kenapa ia bersikap seperti ini?
“dys, aku tau kemarin kamu melihatku
sedang bersama Kayla kan?”tanyanya tanpa basa basi.
“iya aku melihatnya, lalu kenapa
memangnya? Apa ada masalah?”
“dia kekasihku, maaf dys. Aku tau kau
masih mencintaiku kan?”
“PD sekali kamu tan, dulu aku memang
mencintaimu. Tapi sepertinya cinta itu tlah terkikis saat kamu mempermainkan
perasaanku. Cinta yang dulu untukmu sudah berubah menjadi dendam. Aku ingin
kamu merasakan sakitnya aku dulu!”
“aku sudah merasakan itu jauh sebelum
aku pindah kesini. Tolong jangan ada lagi dendam diantara kita, aku ingin kita
berteman lagi seperti dulu saat kita belum berstatus pacaran!” ujarnya, aku
berfikir sebentar, memang dendam tak akan ada habisnya, mungkin aku memang
harus terima keputusannya. Dan menurutku juga teman lebih baik dibanding musuh!
“baiklah, kita teman! Eh tapi kamu
jangan mainin Kayla yaah. Dia temanku yang paling baik soalnya”
“tentu saja, aku mencintainya sepenuh
hatiku!”ujar Tristan, entah kenapa setelah kata teman terucap dengan tulus,
rasa cemburu atau pun sakit saat ia bilang cinta dengan orang lain sudah tak
terasa dihatiku.
seseorang yang tak ku kenal dengan
dekat menghampiriku..
TIDAK!! Dia menyatakan cintanya
padaku,,tidak hati dipucuk!
Adam itu,,adam itu manusia yang amat ku
kagumi,, DANIEL..
Hati ini lengsung memikirkan cinta
kecilku
Seusai mata kuliah terakhir, Daniel
mengajakku ke atap kampus. Entah apa maksudnya. Ia juga mengumpulkan seluruh
mahasiswa dan mahasiswi disini .
“niel, apa maksud ini semua?”Tanya ku
dengan suara bergetar malu.
“GADYS ELISHA SALSABILA, APA KAMU MAU
JADI PACARKU?” ucapnya diseluruh mahasiswa/I kampus ini, ternyata Daniel tidak
main main dengan perasaannya .
“aku ..”kulihat Tristan tersenyum dan
mengacungkan jempolnya kearahku.
“bagaimana jawabannya?”
“sudahlah gadys, terima saja jangan
fikirkan aku. Aku bahagia melihatmu bersama Daniel, dia memang lelaki yang
cocok untukmu :)”papar Tristan bersama Kayla dibawah, baiklah mungkin ini
saatnya.
“aku mau jadi pacarmu!”jawabku lalu
memeluknya, hangat sekali. Indahnya perasaan ini. Ternyata aku memang mencintai
Daniel, dan Tristan? Itu hanya kenangan dimasa lalu yang tak mungkin terulang
kembali. Cintaku saat ini hanya untuk Daniel, lelaki yang seutuhnya bisa
mengerti aku, bisa menjadi kekasih sekaligus sahabatku nantinya. Aku bahagia
bersamamu Daniel.
“aku sayang kamu niel, tolong jangan
kamu rusak rasa sayangku ini”
“yang kau tau, aku lebih dari itu. Aku
takkan pernah menyia nyiakan kesempatan pertamaku menjadi kekasihmu :*”jawabnya
lalu mencium keningku. Semua teman temanku berteriak heboh saat Daniel mencium
kening dan memelukku.
Maaf cinta kecil kau bukan milikku
lagi,,
jadi terpaksa gadismu dimiliki elang
lainnya :)
~~~
separuh langkahku saat ini
berjalan tanpa henti
hidupku bagaikan keringnya dunia
tandus tak ada cinta
hatiku mencari cinta ini
sampai ku temukan yang sejati
walausampai letih ku kan mencarinya
seorang yang ku cinta
kini ku menemukanmu
diujung waktuku patah hati
lelah hati menunggu cinta yang
selamatkan hidupku
kini ku tlah bersamamu
berjanji tuk sehidup semati
sampai akhir sang waktu
kita bersama tuk selamanya [seventeen_menemukanmu]
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking