Bidadari kesunyian
Aku
terdiam disudut kamar rumah sakit, mengarahkan pandanganku keatas awan, menatap
nanar langit yang mendung, rintik-rintik hujan masih setia menemaninya. Aku
melihat pelangi diatas awan, terbentang luas penuh dengan warna dan keindahan!
Aku masih berharapada seorang bidadari yang menemaniku saat ini. Aku adalah
“Cameria Pramita Tobing” wanita tomboy yag sedang tergolek lemas tak berdaya,
yaah lagi-lagi aku harus menghabiskan waktu-ku dirumah sakit ini, sejujurnya
aku amat benci dengan tempat ini, Pengap dan juga Bau Obat! Ingin sekali
rasanya aku mengakhiri penderitaan-ku ini, aku muak karna penyakit sialan ini
tlah merenggut kebahagiaan-ku!
“Mita,
waktunya kamu minum obat!” ucap seorang wanita paruh baya, yaa dia adalah
ibuku, slalu saja ia memaksaku untuk meminum obat sialan ini, percuma saja toh
aku takkan sembuh.
“Mit,
dengerin dong apa kata nyokap, emangnya lo mau terus-terusan tinggal
disini?”Tanya Ikmal, Rajasa Ikmal Tobing dia saudara kembarku, namun aku yang
lahir lebih dulu disbanding dia. Baiklah aku akan meminum obat itu! Karna aku
ingin cepat-cepat keluar dari tempat yang menjijikan ini.
“baik,
Mita akan minum semua obat-obat itu!” jawabku, sejurus kemudian Mama dan Ikmal
tersenyum padaku! Aku menenggak satu per satu obat tersebut, dan aku pun
mengantuk!
*
“hai
Mita, kenalkan aku Dara, mulai saat ini aku akan menjadi sahabatmu, dan aku
akan menemanimu dimanapun kau berada!”ucap seorang wanita bergaun putih
keemasan, membuat tampilannya semakin anggun.tapi aku dimana?seingatku tadi aku
berada di Rumah Sakit, apa aku sudah berada disurga?
“dimana
aku? Kamu datang darimana? Aku tak mengenalmu!” tanyaku bertubi-tubi, namun dia
hanya tersenyum membuat gigi gingsulnua terlihat.1kata yang mewakili indah
parasnya yaitu CANTIK, dia cantik bagai bidadari, apa mungkin dia memang
bidadari?
“
kamu berada dirumahku, aku datang atas permintaan tuhan, aku akan jadi
sahabatmu Mita, tapi 1 yang aku pinta jangan sampai kamu menceritakan
persahabatan kita! Kamu cukup mengakui kalau aku ini sahabatmu, aku akan
membantumu untuk sembuh Mita!” jelasnya padaku’
“apa
aku masih bisa sembuh dar? Penyakitku ini sudah di kategorikan cukup parah,
bahkan para dokter memprediksi aku Cuma punya 40% kemungkinan untuk sembuh.”
“didunia
ini tak ada yang tak mungkin, 40% itu artinya kamu mempunyai kesempatan untuk
sembuh kan? Apalagi jika ada Niat dan usaha, aku yakin kamu pasti akan sembuh,
aku sangat yakin tuhan pasti memberikan sebuah keajaiban pada setiap umatnya
yang mau berusaha!” jelas Dara, kata-katanya sungguh membuatku tenang, aku
tersenyum dengan senyum maut-ku.
“mulai
saat ini aku akan menjadi sahabatmu mita, aku pergi dulu ya. Jika kamu
membutuhkan ku kamu pejamkan mata-mu dan sebut namaku. Ini untukmu anggap saja
sebagai tanda persahabatan kita!” tukasnya, ia memberiku sebuah kalung
berbandul hati berwarna merah, ditengah bandul tersebut terdapat permata
berwarna kuning, indah . lalu ia pun menghilang.
~
“daraaaaaaaaaaaa!!!”
teriakkan ku membuat Ikmal kaget lalu segera menghampiriku.
“
lo knpa Mit? Lo gpp kan? Siapa Dara?” Tanya-nya bertubi-tubi.
“gue
dirumah sakit ya mal? Gue kira gue udah disurga!” jawabku.
“
lo ngomong apa sih Mit? Nih minum dulu, lo mimpi yaa?” ucap Ikmal dan memberiku
segelas air mineral, aku melihat kalung yang diberikan Dara terpasang rapih
diLeherku.
“
makasih mal, oh iya gue pengen diKemoteraphy mal, gue mau berusaha untuk
sembuh!”
“a..a..apa
Mit? Lo serius? Yaa tuhan makasih udah buka pintu hati saudara kembarku untuk
berusaha sembuh, gue akan bilang dan urus semuanya ke dokter Wahyu. Lo tunggu
sini bentar yah J” pungkas Ikmal, lalu ia keluar untuk menemui Dokter Wahyu,
yaa Dara benar sekecil apapun kemungkinan itu, masih tersirat sebuah harapan.
Trima kasih Dar, kamu sudah membuatku sadar akan artinya Harapan dan Kemungkinan,
serta membuatku berusaha .
“
hai Mit, bagaimana keadaanmu?” Tanya Dara, yaa tiba-tiba saja dia muncul tepat
disebelahku, kali ini dia memakai gaun berwarna kuning yang sangat cocok dengan
postur badannya dan dia juga terlihat lebih anggun dengan kalung yang sama
seperti punyaku.
“
hai Dar, yah aku memang belum begitu pulih tapi aku akan terus berusaha untuk
sembuh, trima kasih Dar! Kamu sudah memotivasi-ku untuk sembuh!”
“sepert
yang aku bilang, aku akan menjadi sahabatmu, seorang sahabat tentunya akan slalu
mensuport dan menyemangati sahabatnya bukan? Aku pun akan slalu menemanimu
walau kau tak melihatku.” Ucapnya seraya mencium keningku, baru kali ini ada
yang bisa meluluhkan hatiku dan sifat keras kepalaku, dia adalah Dara, wanita
cantik itu pergi dan membuatku tersenyum.
“
Mit, lo knapa? Kok senyum-senyum gitu, lo gak gila kan?” Tanya Ikmal seraya
memegang dahi-ku.
“
yee, sembarangan lo! Gue gak gila kok.gimana mal? Apa kata Dokter Wahyu, gue
masih bisa di kemo kan? Blm telat kan mall?” tanyaku penuh harap, lalu wajah
Ikmal tersenyum senang sampai-sampai kawat giginya terlihat.lalu ia memelukku
J.
“
bisa kok Mit, dan mulai minggu depan lo bisa mulai di kemo, lusa juga lo
dibolehin pulang.ada yang mau gue tanyain deh mit sama llo,apa sih yang membuat
lo berubah fikiran seperti ini?”Tanya Ikmal., dia membelai pelan rambutku.
“
itu rahasia gue, yang jelas ini motivasi dan dukungan dari seorang sahabat gue,
dan yang penting gue kan mau di kemo! Mama mana mal?”
“
mama tadi pagi pulang, kasian dari kemarin nungguin lo terus, sekarang saatnya
gue buat ngejagain lo.”
“
okaii malle ,,”
~~seminggu
kemudian
kemoteraphy
ke 2 yang aku jalani, dan kali ini mama dan juga Ikmal tak bisa menemaniku
disini, akhirnya aku pun sendirian.tapi ternyata tidak ada Dara yang menemaniku
disini, dia duduk tepat disampingku wajahnya yang teduh membuatku tenang, dan
itu menghilangkan rasa takut-ku terhadap kemoteraphy yang amat menyiksaku.
“Kamu
pasti kuat, kamu bisa Mit, Lihat lah mamah-mu, Ikmal, dan aku yang
membutuhkanmu.teruslah berniat dan berusaha untuk sembuh. Aku akan slalu
menemanimu mita J” itulah kata-kata yang Dara ucapkan setiap aku kemoteraphy,
aku tak merasa bosan bahkan aku merasa lebih termotifasi untuk sembuh. 2tahun
lalu dokter Wahyu memvonis aku mengidap kanker darah (leukemia) tahap awal,
tapi saat ini aku sudah mencapai tahap menengah. Dokter Wahyu pernah
mengusulkan untuk operasi saja, operasi pencangkokan sumsum tulang belakang.
Tapi aku menolaknya mentah-mentah karna menurutku itu akan sia-sia saja. Tapi
kali ini aku akan berusaha sembuh, mengembalikan senyum mama, ikmal, dara serta
orang yang menyayangiku. Aku tak peduli kalaupun kemoteraphy ini membuat
tubuhku jadi kurus, rambutku rontok, dan segala macam efeknya yang penting aku
sembuh!
“
gimana mit keadaan kamu?” Tanya Dara yang tiba-tiba sudah duduk disebelahku.
“baik
Dar, yah walaupun masih sedikit sakit akibat kemoteraphy tadi.Dar nanti kamu
ikut pulang kerumah ya aku akan kenalin kamu sama mama juga Ikmal saudara
kembarku.”pintaku seraya menggenggam tangannya penuh harap.
“belum
saatnya mita, kan aku pernah bilang untuk merahasiakan identitasku. Tapi kalau
kamu tetap memaksa aku akan pergi dan takkan kembali lagi.” Ucapnya, apa maksud
dari kata-katanya barusan? Aku tak mengerti, tapi baiklah aku akan menuruti apa
yang ia ucapkan. “baik, atas permintaanmu aku akan merahasiakan identitasmu!”
jawabku, dia tersenyum manis. Lalu bangun dari tempat duduknya!
“aku
pergi dulu yah mit, tapi ingat aku akan slalu ada disampingmu walau kau tak
melihatnya!”pamitnya, begitulah Dara selalu saja datang dan pergi sesuka
hatinya. Tapi bagaimana pun aku senang mempunyai seorang sahabat seperti Dara, bidadari
kesunyianku.
“
heh Mit, lo kenapa sih senyum-senyum gitu? Abis digodain Dokter Wahyu ya?”
Tanya Ikmal menggodaku.
“
idiiih gak kok! Kenapa jadi Dokter Wahyu si mal? Klo orangnya denger kan gak
enak!” jawab-ku manyu, Dokter Wahyu adalah dokter spesialis kanker yang
merawatku, walaupun usianya masih muda tapi pengetahuan dibidang kedokteran
sudah tak diragukan lagi. Kata Ikmal sih, dia naksir aku.
“
tuh kan malah bengong lagi. Udah belum kemo nya?”
“
keanya udah deh, mama gak ikut jemput mal?”
“mama
lagi ada urusan mit, kan ada gue!”
“selamat
sore Mita, Ikmal. Bagaimana keadaanmu Mit?” Tanya dokter Wahyu.
“
baik dok, kapan saya bisa pulang?” jawabku lalu bertanya kembali.
“malam
ini kamu harus dirawat intensif dulu untuk memulihkan keadaanmu. Saudara Ikmal
bisa ikut keruangan saya sebentar? Ada yang perlu saya bicarakan.”
“
tentu saja dok. Mit, gue tinggal dulu ye bentar!”
**
“
hemm, jadi begini”ucap wahyu memulai pembicaraan“saya ingin kamu tau bahwa
sebenarnya kemoteraphy hanya membuat mita bertahan saja, tanpa membuat mita
100% sembuh! Jalan satu-satunya agar mita sembuh dengan cara ‘operasi
pencangkokan sumsum tulang belakang’ .karna kanker yang bersarang ditubuh mita
sudah memasuki stadium 3, paling tidak dengan cara operasi 95,5% mita akan
sembuh!”jelas Dokter Wahyu
“
baiklah, saya akan coba bicarakan ini pada Mita, mudah”an saja kali ini dia
tidak menolaknya! Trima kasih dok, saya permisi!”
“
iya, silakan saja!”jawabnya, Ikmal segera kembali keruangan ku, kau bingung
mengapa wajah Ikmal berubah jadi diam seperti ini? Ada apa?
“apa
kata dokter Wahyu mal?”
“
lo harus di operasi mit, itu jalan satu-satunya agar lo bisa sembuh.”
“
apa dengan cara kemoteraphy gak bisa bikin gue sembuh mal?”
“
kanker darah lo udah memasuki stadium 3 mit, jalan satu-satunya lo sembuh ya
Cuma operasi pencangkokan sumsum tulang belakang aja mit. Lo mau kan
dioperasi?” Tanya Ikmal penuh harap, operasi? Bagaimana jika itu gagal?lalu aku
mati! Aku belum siap tuhan.
“
gue butuh waktu buat berfikir mal, sekarang gue mau tidur!” pungkasku lalu
memejamkan mataku.
~~
lagi-lagi
aku berada ditempat pertama kali aku bertemu Dara, tapi dimana Dara? Aku mencarinya
disetiap ruang, naah itu dia. Ku temukan dia disudut taman bunga mawar berwarna
kuning, dia terlihat murung apa yang terjadi dengannya?
“
heii Dar, kamu kenapa? Wajahmu terlihat murung.”tanyaku membelai wajahnya yang
halus.
“
iya Mit, aku kecewa sama kamu!”jawabnya, matku terbelalak kaget“kamu pernah
janji akan sembuh kan mit? Tapi kenapa kamu gak mau untuk dioperasi kalau hanya
dengan operasi kamu bisa sembuh?” tanyanya kembali, semburat-semburat
kekecewaan terpancar dari wajahnya.
“
aku takut Dar, bagaimana jika operasi ini gagal? Bagaimana kalau aku mati dar?”
“mita,
kamu harus tetap optimis, mana Mita yang aku kenal kuat, berani, tegar? Apakah
kamu tak mau mendengarkan permintaan sahabatmu?” ucapnya memohon, sampai
kapanpun aku takkan membuat Dara kecewa, Dia saabatku dan aku menyayanginya.
“
baikLah demi kamu sahabatku aku akan menjalani operasi itu”jawabku, wajah Dara
seketika menjadi riang ditambah senyuman manisnya“tapi ada 1 syarat” tambahku
lagi.
“apa
syaratnya Mit?”
“kamu
harus mau ku kenalkan dengan mama, Ikmal dan juga dokter Wahyu mereka pasti
senang Dar!”
“aku
pasti akan berkenalan dengan mereka Mit, tapi kini blm saatnya! Aku janji akan
berkenalan dengannya setelah kamu sembuh!”
“
kamu janji kan Dar?”
“
tentu saja, aku akan memenuhi permintaanmu itu setelah kamu sembuh dan kembali
seperti dulu.”
“
trima kasih sahabatku.” Pungkasku, lalu kami pun berpelukan .
***
Hari
ini aku diperbolehkan pulang, minggu depan aku akan kembali menjalani
kemoteraphy sebelum aku mendapatkan donor yang cocok untuk operasiku, ya
kemarin aku suda menyetujui untuk melakukan operasi itu. Kalian tau? Aku
mempunyai 1sahabat lagi selain Dara, yaa dokter Wahyu dia kini menjadi
sahabatku.
“
Dar, kamu dimana?” tanyaku, seketika Dara duduk disampingku.
“
aku disini Mit, kenapa?”
“aku
bosan, kita jalan-jalan yuk!” ajakku, lalu Dara mengangguk mengiyakan ajakanku.
Aku
dan Dara pergi ketaman kompleks, akhirnya aku bisa menghirup udara segar,
setelah berhari-hari aku mencium bau pengapnya rumah sakit, setelah cukup lama
Dara mengajakku untuk pulang.
“
lo darimana sih mit? Gue khawatir tauu!”
“
gue dari taman mal, emang ada apa sih?”
“tadi
Dokter Wahyu telfon, katanya dia udah nemuin donor yang cocok untuk lo, dan
minggu depan lo udah bisa di operasi.”
“
okeii mal, dan saat itu gue akan kenalin lo sama Dara, bidadari gue!”
“
adduh mita, kebanyakan nnton kartun ya lo, istirahat gih!” ucapnya lalu
membelai rambutku, aku masuk kamar dan mengusap kalung pemberian Dara, “ Dar,
minggu depan aku operasi aku harap kamu terus disampingku, terus memotifasiku
dan menemaniku, trima kasih bidadariku!” ucapku, aku lihat Dara tersenyum dan
berkata “ aku akan terus menemanimu Mita, karna aku ini sahabatmu.”katanya, dan
ia pun menghilang.
****
Hari
yang ditunggupun tiba, tepat dihari ini aku akan menjalani operasi pencangkokan
sumsum tulang belakang, mama, Ikmal, serta Dara menemaniku sampai aku dibawa ke
ruang operasi.
Detik
demi detik pun berganti menjadi menit, menit berganti menjadi jam, wajah tegang
terlihat dari semburat-semburat yang muncul di wajah mama dan ikmal. Dan
tiba-tiba ..
“
slamat siang tante, Ikmal,!”
“
siang, siapa anda?”
“
perkenalkan tante, saya Dara. Apa tante atau Ikmal sudah pernah mendengar nama
saya dari Mita?”
“jadi
kamuLah Dara, yang biasanya disebut ‘bidadari kesunyian’ nya itu? Trima
kasih Dara, berkat bantuan dan dukungan kamu, Mita jadi termotivasi untuk
sembuh!”
“
saya akan lakukan apapun untuk sahabat saya yang amat saya sayangi, Mita itu
gadis yang sangat kuat, saya percaya dia akan sembuh! Dan kini saatnya saya
harus pergi, tugas saya sudah selesai dan waktu saya didunia ini tlah habis,
saya titip ini untuk Mita, dan tolong diberikan pada saat Mita sudah membaik,
sekitar 3hari yang akan datang.karna saya gak mau klo Mita drop lagi.!”jelas
Dara diikuti tetesan air mata yang jatuh, yaa air mata itu sangatLah indah.
“
lantas lo mau pergi kemana? Mita pasti akan kecewa Dar, jika dia tau kalau
sahabatnya sekaligus BIDADARInya pergi.”ucap Ikmal, dia tau betul seberapa
sayangnya Mita kepada Dara.
“seperti
yang sudah saya bilang, tugas saya sudah selesai.waktu saya pun tlah habis!
Salam untuk Mita dan Dokter Wahyu. Saya permisi dulu .”pungkas Dara lalu
menghilang dengan gaun berwarna kuningnya .
~
setelah berjam-jam menunggu, akhirnya Dokter Wahyu pun keluar dengan wajah
sumringah .
“bagaimana
keadaan mita dok?”
“
sejauh ini, keadaannya baik-baik saja dan operasinya pun berjalan dengan
lancer, menurut pemeriksaan Mita akan sembuh! Biarkan Mita beristirahat dulu,
saya permisi.” Ucap sang dokter, dia pun meninggalkan mama dan Ikmal lalu
segera masuk keruangannya. Dia menatap lekat-lekat foto Mita yang sedang
tertawa, ‘cantik’ itulah yang ada difikiran wahyu untuk menilai sang gadis yang
tlah mencuri hatinya. Tapi pandangannya beralih pada sebuah amplop kuning,
dibukanya amplop tersebut dan dibacanya isi surat tersebut.
Untuk
Wahyu…
Hai
wahyu, perkenalkan aku Dara, sahabatnya Mita .mungkin Mita pernah bercerita
tentang aku padamu, sebagai sesosok bidadari penolongnya!
Aku
tau bahwa kamu mencintai Mita, aku harap kamu akan menjaga Mita sampai
kapanpun, karna waktuku untuk menjaganya telah habis . aku ingin sahabatku
tersayang bahagia.
Salam
hangat
-Dara-
~
3 hari pasca operasi, keadaanku mulai membaik tapi aku merasa hampa dan sepi.
Hei dimana Dara? Dimana bidadari-ku itu?
“hay
Mit, bagaimana keadaanmu?” Tanya dokter Wahyu.
“aku
baik-baik saja!”jawabku ketus.
“kamu
pasti sedang mencari Dara, sesosok ‘bidadari kesunyian’ mu itu kan Mit?
Sebegitu pentingkah dia untukmu?”
“dia
sahabatku dan dia itu sangat penting untukku!”
“yaa
tuhan, bagaimana perasaan Mita klo tau bahwa Dara sudah tidak bias
menemaninya?”ucap wahtu dlm hati .
“
Mita,, aku ada sesuatu untuk-mu. Ini dari Dara.”ucap Ikmal, dia memberikan-ku
sebuah kado.
“apa
itu mal? Jadi lo udah ketemu Dara? Dia cantik-kan?”
“sangat
cantik,”jawab Ikmal “tapi sayang, kemarin adalah pertemuan sekaligus
perpisahannya”sambung Ikmal dalam hati . aku membuka kado dari Dara dan isinya
boneka elmo dengan tulisan bidadari kesunyian. Dan terselip sebuah surat .
Untuk
Mita sahabatku
Hai
mit, gimana kabarnya? Aku harap kamu akan baik-baik saja. Maaf ya mit, aku
pergi gak pamit sama kamu. Tapi memang waktuku sudah habis untuk berada disini.
Tapi aku takkan pernah melupakan persahabatan kita sampai kapanpun, kamu pernah
bilang kalau aku bidadari didalam hidupmu, yaah benar aku memang sesosok
Bidadari, maka dari itu Ikmal, Mama, serta Dokter Wahyu tak bisa melihat ku,
tapi tuhan memberikan ku kesempatan untuk berkenalan dengan mama, ikmal, serta
dokter wahyu dan mengizinkan aku untuk menitipkan ini. Aku sudah menepati
janjiku bukan? Tapi maaf aku tak bisa mengabulkan permintaanmu untuk menjadi
kekasih Ikmal, karna aku dan Ikmal mempunyai dunia yang berbeda. Sampai
kapanpun kamu tetap sahabatku dan aku menyayangimu.
Salam
hangat
-Dara-
“
Daraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa …kenapa kamu ninggalin aku?”ucapku disertai tangisan,
butiran-butiran air mata ini tumpah”kamu jahat, kamu bilang, kamu akan menjadi
sahabatku selamanya?”tukasku, wahyu memelukku, hangat!
“mita,
Dara itu gak jahat, dia sangat baik! Buktinya dia membantumu untuk sembuh,
memotivasi kamu untuk menjalani ini semua! Dara memang sudah gak ada di dekat
kamu, tapi Dara akan slalu ada dihatimu bukan? Karna Dara tak akan terganti .”
“Wahyu
benar Mit, Dara itu akan slalu ada dihati lo, dan dialah satu-satunya bidadari
di dalam hidup lo!” terang Ikmal
“
mama bahagia kamu tlah sembuh, jangan buat Dara pergi dengan kekecewaan, dia
sangat menyayangimu!” pungkas mama, mereka benar. Takkan ku biarkan kau pergi
dengan kekecewaan dariku. Trima kasih kau tlah menjadi sahabatku, trima kasih
bidadariku .
*
segala
damai datang saat dia menjelang
ku
rasakan lagi sejuk di peluknya
halus
tutur kata yang selalu tercipta
mengundang
naluri untuk sandarkan letihku
segala
hampa datang saat dia menghilang
tak
pernah berharap datangnya lagi bidadari
dia
datang cepat di saat yang tak tepat
ku
harap ada yang mengerti mengapa begini
dia
bidadari di kesunyian
di
gelapnya malam isi sepi
meski
peran itu mungkin ungkapkan
kesunyian
hati kita berdua saat ini
dia
masih saja tampakkan senyumnya
meski
bumi yang ia pijak lelahkan langkahnya
belum
cukup rasa yang kini tercipta
baru
saja dia di sini wanginya masih tertinggal
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking