Sondag 26 Januarie 2014

KENAPA KOPERASI BISA BERTAHAN DI SAAT KRISIS MONETER DI TAHUN 1998 ?

Koperasi sejak awal diperkenalkan di
Indonesia memang sudah diarahkan untuk
berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang
dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini
biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas
menengah ke bawah. Eksistensi koperasi memang
merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak
satu lembaga sejenis lainnya yang mampu
menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi
penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya.
Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini
sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan
bangsa Indonesia.
Pada saat Era Reformasi ditandai dengan
berhentinya pemerintahan Orde Baru dan krisis
moneter pada tahun 1997. Krisis moneter masa ini
mengakibatkan hancurnya sistem ekonomi
terutama di Indonesia. Sehingga koperasi lebih
mempunyai peranan pada masa ini. Namun perlu
pula diadakan pembangunan untuk koperasi,
karena inilah sumber ekonomi rakyat kecil.
 Pembangunan koperasi pada masa ini diarahkan
kepada:
Pemulihan produksi dan distribusi
pangan.
Memperbesar akses kredit.
Penataan kelembagaan.
Redistribusi aset.
Membangun industri berbasis sumber
daya.
Ekonomi berbasis iptek.
Operasional dari pembangunan tersebut
dibuat program pemberdayaan koperasi
dan UKM.
Faktor-faktor yang membuat koperasi di Indonesia
masih bertahan ditengah krisis moneter antara
lain:
Alasan keadilan yang cukup mantap
pelaksanaannya dalam koperasi.
Karena koperasi mampu mengumpulkan
berbagai sumber untuk membentuk kekuatan
bersama dalam menghadapi persaingan badan
usaha lain. Dana tersebutb berasal dari
Pemerintah maupun dari pengusaha UMKM
yang menjadi anggota koperasi.
Keberhasilan koperasi bukanlah semata-mata
peran pelaku koperasi dan pemerintah saja
tetapi peran keseluruhan masyarakat untuk
dapat menjadikan lingkungan yang kondusif
untuk koperasi dapat hidup dan berkembang
dengan sehat. Oleh karena itu, setiap lapisan
masyarakat beserta keseluruhan aparat
pemerintah perlu untuk senantiasa
bergandengan tangan di dalam menghidupkan
kembali dan menyuburkan koperasi
Indonesia.
Pada tahun 1999 terjadi perubahan
mendasar dalam pembangunan koperasi dari
perubahan Departemen Koperasi menjadi Menteri
Negara Koperasi dan PKM. Perubahan ini
bertujuan untuk mengurangi peranan pemerintah
dalam pembangunan koperasi yang dinilai terlalu
dominan pada masa orde baru. Tugas Menteri
Negara dalam pembangunan koperasi adalah
menjadi regulator, fasilitator, stabilisator, dan
dinamisator. Terbukti sampai dengan bulan
November 2001, misalnya, berdasarkan data
Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(UKM), jumlah koperasi di seluruh Indonesia
tercatat sebanyak 103.000 unit lebih, dengan
jumlah keanggotaan ada sebanyak 26.000.000
orang. Jumlah itu jika dibanding dengan jumlah
koperasi per Desember 1998 mengalami
peningkatan sebanyak dua kali lipat. Jumlah
koperasi aktif juga mengalami perkembangan yang
cukup menggembirakan, yaitu per November 2001
sebanyak 96.180 unit (88,14 persen). Hingga tahun
2004 tercatat 130.730, tetapi yang aktif mencapai
28,55%, sedangkan yang menjalan rapat tahunan
anggota (RAT) hanya 35,42% koperasi saja. Data
terakhir tahun 2006 ada 138.411 unit dengan
anggota 27.042.342 orang akan tetapi yang aktif
94.708 unit dan yang tidak aktif sebesar 43.703
unit.
Pada periode tahun 2001-2003, pembinaan
koperasi berada pada kedudukan lembaga non
pemerintah Non Departemen (Keputusan Presiden
No 103 Tahun 2001) yaitu Kementerian Koperasi
dan UKM. Pembangunan koperasi pada periode ini
merupakan kelanjutan dari pembangunan nasional
tanpa BPS-KPKM. Pada masa ini program-program
pokok ditujukan dalam rangka melaksanakan lima
pembangunan nasional, salah satunya terkait
dengan pembangunan ekonomi yaitu “Mempercepat
Pemulihan Ekonomi dan Memperkuat Landasan
Pembangunan Berkelanjutan dan Berkeadilan
berdasarkan Sistem Ekonomi Kerakyatan”.
Pendekatan strategis dalam propenas ditujukan
dengan mengutamakan langkah-langkah
kebijakan dan program yang lebih menekankan
kepada pentingnya penguatan kelembagaan.

Sumber : Google

mohamadihsan03.blogspot.com/2014/01/kenapa-koperasi-bisa-bertahan-di-saat.html?m=1#!/2014/01/kenapa-koperasi-bisa-bertahan-di-saat.html