Brukk... itu
suara yang ditimbulkan oleh dua orang yang saling mengenal, disebuah
supermarket dikota london.
“sory, saya gak sengaja!” Ucapku yang sedang
memunguti belanjaannya yang tercecer.
“gimana sih, kalo jalan dipake dong matanya! Kamu
liat gak, semua belanjaan saya pada jatuh.” Omel seorang pria, aku menoleh
kearahnya. Pria yang tampan gumamku.
“saya kan sudah minta maaf, saya sedang
terburu-buru.” Balasku tak terima, pria itu masih saja memunguti belanjaannya
yang –terlihat- seperti makanan makanan.
“Nayeeelll.. Nayelll.. wait me babe...” tiba-tiba
saja kerumunan yang terdiri dari gadis-gadis abg itu berlari kearah mereka.
“oh shit. Urusan kita belum selesai.” Ujar Pria
itu, lalu pergi dari hadapanku. Tunggu tunggu.. Nayel? Apa aku baru saja
menabrak personil one direction. Nial James Horan? My favorite idol? Oh tidak,
idolaku sama sekali tidak seperti itu.
~
“What? Lo nabrak Nial? Lo serius Van?” Teriak
Chela kencang.
“ssstt, jangan keras keras Chel. Iya sumpah ya gue
tuh sama sekali gak nyangka. You know? Dia marah-marah sama gue, Cuma karena
gue gak sengaja nabrak dia dan belanjaannya yang terdiri dari makanan itu
tercecer, gue gak tau kenapa nial bisa kayak gitu aslinya!” Ujarku, yah aku
memang agak shock dengan kenyataan ini.
“terus terus gimana? Minta nomer telfon gak?
ngobrol gak?” Chela benar-benar menjengkelkan. Oh god.
“jangankan ngobrol, itu aja dia buru-buru karena
banyak fans yang ngerumunin dia. udah ah bete gue ngebahas nial.” Aku menghela
nafas panjang dan merebahkan tubuh mungilku diatas tempat tidur. Aku dan Chela
adalah orang indonesia yang dapat kesempatan untuk berkuliah dilondon dengan
jalur beasiswa, dan kami menyewa sebuah apartemen di dekat kampus.
“oh iya gue udah beli ini buat besok malam loh!”
Ujar Chela, tangannya meraih dua buah kertas. Yeah i know it!
“Tiket VVIP + meet and greet sama one direction. Gue
susah payah loh dapetinnya. Ini Cuma ada 5 tiket dan gue berhasil beli. Hebat
kan?” Chela mengibaskan tiket itu sambil membanggakan dirinya sendiri.
“pokoknya kalo besok meet and greet gue mau nanya would you be mine harry? Haha semoga di
jawab dengan kata yes, i wanna be your
mine babe.” Lagi lagi chela menghayal yang benar-benar parah.
“it’s dream dear. Jangan tinggi-tinggi kalo
ngehayal, ntar kecewa loh kayak gue!” Ucap ku sambil setengah sadar. Tak lama
kemudian aku pergi kealam bawah sadarku.
“oh shit. Urusan
kita belom selesai.” Ujar Pria itu, lalu pergi dari hadapanku. Bayangan
pria itu kembali memasuki alam bawah sadarku, entah bagaimana caranya.
!@#$$%%^*&*(&((&(*^&^$^%#$@#@$@%
Suara gaduh itu terdengar dari luar kamar diapartemen
ku, entah apa yang terjadi diluar sana. Aku terpaksa membuka mataku, dan keluar
dari dalam kamar.
“sory, bisa gak jangan berisik bawa kopernya? Saya
lagi istirahat!” Omelku, aku melihat seseorang yang sama.
“kamu lagi?” Ujar kami berbarengan, dia mendekat
kearahku.
“ya tuhan, apa yang kau perbuat sampai aku harus
bertemu dengan gadis konyol ini!” Ia mengangkat kedua tangannya dan memasang
muka paling memelasnya seperti berdoa.
“heh, harusnya aku yang bilang seperti itu.
ngapain sih kamu disini?” Tanyaku, sepertinya ada suara gaduh yang ditimbulkan
oleh awak media luar dan fans fans dari pria itu.
“oke gak ada waktu, sembunyikan aku! Kali ini
tolongg!” Pintanya, aku mengajaknya masuk keapartemen ku.
“tolong jangan bilang kalau aku ada disini!” Ujar
nya memelas.
“oke, karena aku lagi baik aku gak akan bilang
sama fans fans fanatik kamu diluar sana kalau kamu ada disini.” Jawabku, pria
itu tiba-tiba berjalan kearah utara.
“kamu fans ku juga? Jadi kamu niallators?”
Tanyanya, damned! Aku lupa diapartemen ini ada banyak sekali poster niall dan
juga one direction lainnya.
“memang kamu siapa?” Tanya ku pura-pura bodoh.
“Nial James Horan!” Paparnya lantang.
“gak mungkin, nial kan gak sesombong kamu. Nial
itu baik, gak suka marah-marah kayak kamu.” Ujarku, aku mengambilkan sebuah
minuman kaleng untuknya. Nial tersenyum, didepan sepertinya sudah mulai sepi.
“Oh ya, untuk apa kamu datang ke apartemen ini?”
Tanyaku, aku penasaran apa kah apartemen ini digunakan the boys untuk bermalam.
“ya, manajemen menyuruh kami untuk tinggal
diapartemen ini. Karena lusa kami akan mengadakan konser digedung dekat oxford
university. Sebagai directioners apa kamu akan datang?” Tanya nial dengan
senyuman yang mengembang dibibir mungilnya itu.
“maybe. Oh iya maaf untuk kesalahanku kemarin ya?
Aku tak sengaja menabrakmu, sungguh.” Ujarku menyesal.
“no problem, yah kemarin aku hanya sedikit kesal
karena aku sudah diburu-buru oleh louis. Dan juga dikejar-kejar para fans ku.
Dan Cuma kamu yang tidak berteriak saat bertemu aku.” Jawabnya lembut, aku
terkekeh.
“untuk apa? Toh pertemuan kita saja sangat
menyebalkan.” Tiba-Tiba saja pintu apartemen ku terbuka, ya itu Chela.
“siapa dia?” Tanya Nial saat melihat chela
termangu didepan pintu karena melihat nial berada didalam kamar ini.
“my bestie, namanya chela. Chela ini niall!”
Ucapku, sepertinya niall sudah siap untuk tutup kuping, ia takut kalau nanti
chela juga akan berteriak seperti fans-fansnya.
“Nial? Harry dimana? Kok gak diajak!” Chela duduk
disebelahku.
“Harry dikamarnya, oh my god aku harus kembali
keapartemen karena louis sudah menunggu disana.” Ujarnya. Aku mengangguk dan
mengantarnya sampai depan pintu.
“Nial, boleh aku titip ini untuk harry?” Ujar
chela sambil memberikan sebuah kotak kecil untuk harry.
“oh sure, chel aku duluan ya?” Nial berjalan
keluar, setelah ku pastikan keadaan diluar aman.
“oh ya, salam untuk anggota the boys yang lain
ya?” Ujarku, Nial mendekatkan wajahnya kewajahku dan akhirnya cupp.. ia mengecupku tepat pada bibir
tipisku.
“terimakasih atas bantuanmu. Aku tinggal di nomor 12034
oke babe!” Ujarnya lalu melambaikan tangannya dan pergi. Aku memegangi bibir
tipisku dan tersenyum. Nial menciumku.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking