Woensdag 19 Junie 2013

Tentang Cinta *part 1

Awal tahun 2012 itu menjadi awal kebangkitan dari gadis belia berumur 17tahun yang bernama brigitta chyntia , tepat 5bulan yang lalu -sebut saja- Gigi mengalami kecelakaan, mobil yang dikendarainya bersama keluarga terperosok kedalam jurang, untung saja Gigi selamat walaupun seluruh keluarganya tewas ditempat kejadian .luka yang dialami gigi pun terbilang parah, kata dokter yang menangani nya gigi mengalami gegar otak, dan patah tulang dibagian leher dan tangan kanan ..
Untung saja tante nya yang bernama Cherly sudah menganggap gigi sbg anaknya sendiri, selama 6 bulan ia terus menunggui gigi walaupun dalam hatinya ia sudah hampir putus asa.
Cherly adalah adik angkat mama gigi,diia bersama anak laki lakinya yaitu Arbie sudah berjanji akan menjaga gigi dengan setulus hatii ..

" Ma.. Gigi hauss :)" ujar gigi, hari ini tepat seminggu pertamanya ia kembali menatap dunia setelah 5bulan koma,
" Sebentar ya sayang, mama mau ambilin dulu" jawab Cherly, ia sengaja mengaku kalau ia adalah mama gigi. Cherly sendiri juga sebenarnya seorang single parents yang ditinggal suaminya karena penyakit jantung, selain wanita yg hebat cherly mengambil alih seluruh aset milik suaminya dan keluarga gigi.
" ini sayangg minumnya, kamu udh gapapa kan sayang? Atau ada yang sakiit?"
" Enggak kok ma, cuma masih pusing aja kepalaku.. Oh iya ma, kak arbie mana?"
" Arbie masih kuliah sayang, emangnya ada apa sama kakakmu?"
" Gigi mau minta temenin jalan jalan ke taman komplek ma, bosen dirumah! Gapapa kan?"
" Tapii kamu kan belum sembuh sayang, nantii kalo kondisi kamu drop lagii gimana?"
" Bolle ya ma? Gigi bosen sama udara yang kayak gini, gigi mau ngerasain udara luar!"
" Yaudah, tapii nantii pake kursi roda ya! Sekarang kamu istirahat lagii aja!"
" Iya ma, makasih ya :*"

Sejujurnya dalam hatii Cherly tidak tega membohongi Gigi, gadis polos yang cantik dan baik. Tapi dokter menyarankan untuk merahasiakan hal ini dulu sampai kondisi gigi benar benar pulih. Dan baginya serta Arbie sendiri kehadiran gigi tlah membuat keluarga kecil itu semakin lengkap. Dilihatnya gadis berrambut pirang sepunggung dan berbentuk kriting sosis ini semakin polos saat wajah pucatnya sedang memandang kearah jendela.

" siang ma, ngapain didepan kamar gigi?" Tanya Arbie yang melihat sang mama berdiri depan kamar gigi sambil menangis.
" Mama gak tega kalo harus bohongin gigi, wajahnya yang polos itu membuat mama merasa bersalah!"
" Tapii ma, kita kan berbohong juga buat kebaikan gigi. Arbie janji akan jaga gigi semampu arbie!!"
" Kamu kekamar gih, tadii dia katanya minta ditemenin sama kamu buat jalan jalan ketaman :)"
" Yaudah Arbie ke kamar gigi dulu. Mama istirahat gih!" Ujar Arbie lalu berjalan masuk menuju kamar gigi.
" Gi, kamu ngapain ngeliatin kejendela terus?"
" Eh kakak, udah pulang? Gapapa, rasanya gigi udh lama aja gak ngerasain udara luar!"
" Yaudah kalo gitu, nantii sore kita jalan jalan ketaman! Tapii kamu pake kursi roda ya?"
" Yah kakak, aku masih sanggup jalan kok!"
" Kamu itu baru sembuh, masa udh kecapean lagii? Kalo mau ya itu syaratnya!"
" Iya deh aku mau! Gimana kak taddi kuliahnya?"
" Yah, gitu gitu aja sih Gi, kamu mau kuliah emangg ?"
" Mau bangeet kak! Tapii mama ngebolehiin gak yah?"
" Kenapa enggak? Yang penting kamu tuh sembuh dulu sayaaang! Yaudah kakak mandii dulu ya, ntar baru kita jalan jalan!" Papar Arbie seraya mencium kening Gigi, yang dibalas tatapan manja darii gigi, entah mengapa sosok gigi itu bisa membuat Arbie betah dirumah :)

~
" Ma, Arbie sama Gigi berangkat dulu ya! Kita mau ketaman sebentar!"
" Hati hati bie, jagain yah adiknya!"
" Pastii kok ma, Arbie bakal jagain sii nona manis ini." Ledek Arbie sambil menatap jail kearah Gigi,
" Dihh kakak rese,, ayoo ahh cepeeet! Maa berangkat dulu ya! Dadaaaah!!"
Selama perjalanan gigi tersenyum riang, seperti orang yang baru keluar dari tempat persembunyiannya! Arbie yang menyadarinya hanya bisa tersenyum perih mengingat sekarang gigi hanya punya dirinya dan sang mama.
" Kak, tau gak aku seneng bangeeet bisa ngerasain udara bebas kayak gini! Kayak udh bertahun tahun aja gak kayak gini.. Oh iya kak, aku koma nya lama ya?"
" Kamu koma hampir 5bulan, mama itu sampe sediiih bangeet! Lagian kamu siih sakitnya lamaa banget"
" Maafin gigi ya kak,gigi bikin kakak sama mama sediih ya? Gigi emang gak berguna kak!"
" Sst,, bukannya gitu, kita sayang sama kamu, makanya pengen kamu cepet sembuh! Janji akan terus jaga kesehatan ya!"
" Iyaa kak, gigi janjii :)"

Seminggu kemudian, gigi sudah pulih kembali. Hari ini ia akan mengikuti test untuk masuk perguruan tinggi, dan tentunya 1kampus dengan Arbie ,,
" Gi, kamu udah siap? Test kan jam 9! Nantii kalo kecebak macet gimanaa? Arbie udh nungguin kamu tuh dibawah!" Teriak mama dari bawah tangga.
" Iyaa ma, bentar lagii aku turun!" Jawab Gigi, hari ini penampilannya terlihat cantik, dengan memakai kaos terusan berwarna pink dan celana blue jeans , sepatu heels 5cm berwarna senada dengan kaos, dan rambutnya yang memang keriting gantung dibiarkan saja terurai dengan poni samping yg membuatnya semakin cantik.
" Ma, gigi berangkat dulu ya!" Ujar gigi sambil mencium tangan mamanya dan menarik tangan Arbie.
" Yaampun anak mama cantik sekali, yaudah kalian hati hati. Jangan ngebut, dan gigi semangat ya sayang buat testnya!"
" Makasih ma, ayo kak cepet berangkat!"
" Iyaa iya, udh cantik tp masih aja baweel :)" papar arbie seraya mengacak rambut gigi. Mereka pun akhirnya masuk kedalam vios hitam metalik Arbie, dan melaju kekampus tercinta..
Sesampainya Gigi langsung turun dan menuju tempat test dilaksanakan. Arbie hanya menunggui saja dikantin bersama teman temannya.
" Bie, yang taddi siapa namanyaa? Cantiik bangeet bro!" Tanya Calvin teman arbie.
" Diia sepupu tiri gue sob, namanya Gigi."
" Wah udh adda yang punya? Gue mau gebet nih!" Timpal David.
" Gebet gebet aja lo, diia gue yang punya!!"
" Kalian kan sepupuan! Berarti sedarah dongg.."
" Kan gue bilang sepupu angkat! Udah deh gausah ngaco lo semua!!" Jawab Arbie, teman temannya memandang aneh kearah arbie.
Gigi sedang menyusuri koridor untuk mencari keberadaan kakaknya Arbie, kampus yang -menurutnya- sangat besar ini membuatnya agak bingung, ditambah banyak sekali gedung dan koridor. Akhirnya Gigi memutuskan untuk bertanya.
" Permisi kak, bolleh tanya gak?" Ujar gigi saat ia melihat adda seorang pria sedang memainkan gitar dan duduk dipojok koridor.
" Ohh iya, mau tanya apaa?" Jawab orang itu, ia memandangi gigi dari atas sampai bawah, lalu mengerutkan keningnya.
" Emm maaf, kalo kantin kampus ini dimana ya? Daritadi udah muter muter tapii gak ketemu!"
" Kamu baru ya disini? Marii aku antar! Kalo blm tw seluk beluk kampus ini memang kadang suka kesasar!" Ujar orang ini, dilihatnya lekat lekat wajah gigi ..
" Hehe, iyya maaf ya kak jaddi gangguin aktifitas kakak!"
" Iya gapapa kok! Oh iya kenalin, aku Mixi mahasiswa semester 4 kedokteran!"
" Aku gigi, baru ikut test sih disini. Aku ambil psycologi.. Semoga keterima! Kakak anak kedokteran? Berartii kenal sama Arbie dongg ya?"
" Arbie widjaya kah? Kamu siapanya emangg?"
" Aku adiknya kak Arbie, anyway itu ya kantinnya?"
" Ehh iyya, yaudah aku anternya sampe sini aja ya Gi! Nice to meet you!"
" Oke, makasih banyak ya kak Mixi, Nice to meet you too :)" papar gigi lalu berjalan kearah kantin, dari belakang Mixi masih saja mengintai gerak geriknya 'setau gue Arbie gak punya adik! Diia kan anak semata wayang' gumam Mixi, ia sedikit tau tentang Arbie karna saat semester awal ia sangat dekat, tapii karna suatu masalah akhirnya mereka menjauh.

" Kak Arbie, duh kantinnya susah bangeet sih dicarinya! Untung adda yang ngasih tau!" Ujar gigi sambil meminum capucinno float milik Arbie.
" Parah lu bie, udh tau nih kampus luas nya udh kayak apaan, cewek secantik diia lu biarin!" Celetuk Calvin, ia menyeringai jail kearah gigi.
" Nah terus kamu kekantin sendirian??"
" Enggak kak, taddi aku dianter sama kak Mixi,, kakak kenal diia?"
" Yah kalo Mixi mah bukannya kenal lagii, tapii...."Timpal David yang hampir saja keceplosan kalau gak di injak kakinya.
" Iya kenal kok, tapii gak begitu deket! Yaudah mending pulang yuk! Mama pastii udah bikin makan siang nih!" Jawab Arbie sambil melirik arloji sport hitam yang melingkar ditangannya.
" Iya, yaudah kak david, kak calvin kita duluan ya!" Pamit Gigi ..
*
Arbie menatap lekat lekat fotonya bersama Mixi,David, dan Calvin dulu. Saat mereka masih menjaddi sahabat yang utuh. Sempat ia menyesal dengan perkelahian yang pernah terjaddi antara ia dan teman dekatnya dulu.kenapa gigi malah minta bantuan Mixi dan berkenalan dengannya. Entah lah!!
" Kakaaaak, mama manggil tuh buat makan malam. Cepeten ya!" Panggil gigi, cewek itu sedang membantu sang mama menyiapkan makan malam, ia memakai piyama pink dan rambut indahnya hanya diikat sembarang saja. Sampai sekarang gigi tidak menyadari kalau ia sedang amnesia. Dokter sendiri belum bisa memprediksi kapan gigi bisa mengingat semuanya.
" Wah , masakan mama wangii beneeerrr .. Jaddi lapeer!"
" Hlah kakak kan emang rakus, dimana dan kapan aja pasti laper!" Ledek Gigi
" Yaudah yuk kita makan! Oh iya tadii gimana gi testnyaa?"
" Ya begitulah ma, test standart aja sih tp soalnya lumayan sulit! Ternyata kampus aku nantii besar bangeeet ya?"
" Ahh gigi norak nih, kayak gak pernah ngeliat kampus besar aja!"
" Ihh kakak, ngeledek bangeeet ¬_¬"
" Becanda kok! Terus pengumumannya kapaaan?"
" Belum tau kak, mah, katanya siih nantii dikasih tau via e-mail :)" jawab gigi, lalu mereka bertiga pun langsung sibuk pada makanan masing masing, saat Gigi sedang makan, Arbie terus saja terfokus pada wajah gigi, entah adda perasaan apa lagii dalam hatinya untuk gigi ..

2bulan pun berlalu Arbie semakin salah tingkah melihat gigi, apalagi kini gigi sudah berubah semenjak ia diterima difakultas idamannya. Menjaddi seorang psycolog adalah citacita Gigi sejak dulu ..
" Ma, kak Arbie manaa sih? Katanya mw berangkat barengg? Nantii Gigi bisa telat nih!"
" Sabar sayang, td Arbie lagii ditoilet. Kamu sarapan dulu deh!" Jawab cherly, sebenarnya ia khawatir dengan keadaan gigi yg sedang amnesia apakah bisa belajar dengan tenang .
" Pagii ma, pagii gi, kamu udh siap?"
" Menurut kakak?? Udh ah ayo berangkat! Nantii aku telat!"
" Iya baweel, ma kitaa berangkat dulu ya!" papar Arbie sambil mengambil satu roti panggangnya dan meneguk segelas susu yg tlah disiapkan sang mama, hari ini sang mama kembali beraktifitas dikantor mungkin akan lebih sibuk dari sebelumnya, karna ia juga harus mengurus perusahaan keluarga gigi .

Selama perjalanan Gigi dan Arbie hanya bisa diam, Gigi pun sebenarnya mulai risih dengan kedekatannya dengan arbie . Ia merasa kalau selama ini hubungan mereka bukan lah kakak adik.
" Kak, Gigi boleh tanya sesuatu ?"
" Mw tanya apaa gi? Tanya ajalah, kok pake izin sih?"
" Emm, sebenernya Gigi adik kandung kakak atau bukan ? Maaf kalau aku lancang bertanya seperti itu. Tp aku mulai ngerasa kalau kedekatan kita ini lebih darii adik dan kakak!"
" Maksud kamu apaa sih gi? Kakak sama sekali gak ngerti, kita real kakak adik kok! Apa kamu mulai risih sama kedekatan kita ?"
" Bukan kayak gitu kak, tapii sejujurnya Gigi mulai merasa aneh sama perasaan kita berdua! Gigi mulai menganggap kalo kakak lebih dari seorang kakak! Entah sejak kapan perasaan itu adaa, tp gigi mulai nyaman sama kakak! Gigi .. Gigi suka sama kakak!" Ujarnya, tanpa sadaaar dia meneteskan air matanya . Melihat itu Arbie segera menghentikan laju mobilnya.
" Gi, kamu kenapaa nangiss ?? Kakak nyakitin kamu ya?"
" Gak kak, Gigi cuma ngerasa bersalah kenapaa gigi suka sama kakak! Padahal status kita kakak beradik!" Saat gigi mengucapkan kalimat itu, Arbie serasa ingin meneriakan kalau meraka sama sekali gak ada hubungan darah .
" Udaah yah, jangan nangis lagi skrg kita lanjutin perjalanannya, masa maba udh telat sih!" Jawab arbie sambil menghapus butiran bening air mata giigi.

*
Dikelas Arbie sama sekali gak fokus sama mata kuliahnya. Beberapa kali ia dipanggil dosen untuk menjelaskan materi apa yg baru diberikan.
Sementara itu Gigi bersama teman barunya pun berjalan menuju kantin. Tempat yg menurutnya sangat pas dengan suasana hatinya .
" Kamu kenapa gi? Kok drtd dikelas diem aja?" Ujar Christy, teman dekatnya .
" Gpp cii, cuma lagii bingung ajaaa sama perasaan ku!"
" Ehh Gi, tau kak mixi kan ?? Dia td nyariin kamu loh!"
" Kak mixi anak kedokteran itu ya? Emang ada apa diia nyari aku?"
" Gak tau gi, td diia cuma ngasih kertas ini dan kamu disuruh ngehubungin diia!"
" Makasihh ya cii, coba aku telpon dulu" ujar gigi, ia lalu menjauh darii Christy .

" Haloo, kak mixi yah? Ini Gigi kak, kata temenku td kakak nyari aku?"
" Oh iyaa Gi, td aku cuma pengen ngobrol ajaa nih! Kamu nantii adda waktu ?"
" Bisa sih kak, emang nya kenapaa?"
" Aku jemput jam 7 malem ya! Mau ngobrol banyak ajaa sama kamu!"
" Okee kak" tuut, sambungan telfon pun terputus.

**
Malam harinya Arbie sedang duduk diteras bersama gitar kesayangannya, diia sedang menyanyikan sebuah lagu ciptaannya sendiri. Ia terhentii saat melihat Gigi berdiri rapih didepannya, ia memakai shortdress berwarna pink, rambutnya dibiarkan tergerai indah dengan balutan bando berwarna pink, heels yang juga berwarna pink . Ia terlihat cantiik dan dewasaa ..
" Kamu mau kemana gi ? Kok rapiih bangeeet?"
" Aku mau jalan sama kak mixi , bentar lagii juga diia jemput!"
" Mixi ? Kok gak bilang sama kakak dulu sih!!"
" Gigi udh izin sama mama kok, itu kak mixi nya yaudah kak Gigi berangkat duluan ya! Bye kakak :*" setelah Gigi pergi bersama Mixi, Arbie mencoba mengikutinya. Perasaannya berkata kalau Mixi mempunyai niat negativ terhadap gigi, apalagi mixi tau bahwa ia anak semata wayang dan tidak punya adik .

~

Mixi membawa Gigi kesebuah restaurant jepang, dan tanpa disadari itu adalah restaurant favorite gigi bersama keluarganya dulu. Kepala gigi terasa pusing, ia melihat bayangan bayangan yg berkelebat dipenglihatannya .
" Gi, kamu kenapaa? Kamu sakit ya?"
" Engga kok kak, tiba tiba kepala gigi pusing! Sepertinya aku familiar sama tempat ini. Dan gatau kenapa banyak bayangan orang orang yg gak aku kenal berkelebat dibayangan aku!"
" Gi, kamu adik kandungnya arbie ya? Berarti tau apaa kesukaan diia ?" Tanya mixi, gigi hanya bisa terdiam, ia sama sekali gatau apa kesukaan arbie, apa kesukaan mamanya .
" Kok kamu diem gi? Setau aku Arbie itu anak semata wayang! Dia sama sekali gak punya adik ataupun kakak!" Cecar mixi setelah melihat wajah gigi yg pucat karna bayangan bayangan itu terus datangg ,
" Cukup mix! Brengsek lo ya! Buat apa lo ngasih pertanyaan kayak gitu buat adik gua?" Papar arbie sambil memegang kerah baju mixi .
" Kenapa bie? Lo takut ketahuan kalo keluarga lo sama sekali gak ada hubungan darah sama gigi? Busuk tau gak lo!" Jawab mixi santai .
" Kak ,, gigi mw pulangg!" Ujar nya sambil menangiss, sakit dikepalanya terasa menyiksa.
" Kalo sampe gigi kenapa kenapa gua gak akan segan segan buat bikin lo babak belur lagii , brengsek!" Pungkas Arbie lalu membawa Gigi pergi darii tempat itu. Dimobil gigi hanya bisa diam, ia menatap arbie tatapan meminta jawaban atas perlakuan mixi tadi .
" Kakak udh feeling kalo mixi itu punya niat jahat sama kamu! Kenapa sih kamu mau pergi sama diia!"
" Maafin gigi kak, aku gak tau kalo bakal kayak gini. Aku kira kak mixi orang yang baik!"
" Mixi itu musuh kakak, omongan Mixi yg tadi jangan dibawa fikiran ya! Kondisi kamu masih lemah" ujar Arbie saat ia menghentikan mobilnya didekat taman, tanpa diduga Gigi memeluk arbie pelukan hangat -yg mungkin saja- bisa membuat nya tenang .
" Makasih ya kak! Aku gak tau gimana jadinya td kalo kakak gak dateng!"
" Itu udah kewajiban aku sebagai kakakmu, inget yah gi skrg kamu harus bener* memilih teman! Aku gak mau kejadian ini terulang lagii!" Jawab Arbie, Gigi menatapnya hangat! Bahkan terbawa ketenangan dan kesejukan yg dipancarkan dari mata Arbie .
Tanpa disadari bibir mereka sudah berpagutan, tangan gigi merangkul pundak arbie dan tangan arbie memeluk pinggang gigi . Ciuman hangat yg sangat menentramkan jiwa. Saat itu Gigi dan Arbie tidak memperdulikan status kakak beradik mereka, walaupun pada kenyataannya memang mereka tak memiliki sedikitpun ikatan darah!

1 opmerking:

  1. “Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan.”
    "Dunia terus berputar. Perasaan bertunas, bahkan berkembang biak di tempat yang paling mustahil dan paling tidak masuk akal sekalipun. perasaan-perasaan kadang dipaksa tumbuh di waktu dan orang yang salah"

    AntwoordVee uit